Jumat, 27 Februari 2009

Missing the Point

Hari sabtu lalu, aku datang ke BZ setelah minggu lalu aku absent. akhir2 ini agaknya aku mulai banyak alasan untuk Absen ke komunitas englishku ini. sebenernya bukan karena kemalasan tapi karena komitmen yang lebih utama. Kawan, I am a house wife ;)

dan aku sungguh merasa lost dalam ajang diskusi BZ kemarin, hal ini aku rasakan juga 2 minggu yang lalu saat acara kami di liput ANTV. saat itu aku sempat curhat sama Tari temenku, hari ini aku missing the point Ri... dan Tari pun memberikan pandangan bahwa keaktivan kita sangat berpengaruh dalam mengupgrade kemampuan dan kepercayaan diri kita dalam speaking. aku memang sempat beberapa kali absent semenjak tahun baru di tambah libur kecelakaan itu, dan minggu lalu aku harus absent demi meluangkan waktuku for My beloved-one ;)

aku mengaminkan kata-kata Aristotle, we are what we repeatedly do, therefore excellent is not an act but a habit’. hal ini tentu saja sangat relevant dalam mempelajari bahasa, bahwa to be active adalah harga mati untuk bisa tetep eksis dengan bahasa yang kita kuasai. to be active yang terus di bangun untuk menjadi habit adalah salah satu kunci sukses to be good foreign Language speaker. karena bahasa sejatinya tak terlalu membutuhkan teori namun lebih memerlukan Praktik.

sebenernya BZ adalah satu-satunya komunitas English yang aku miliki semenjak aku lulus kuliah. sebagai Mahasiswa lulusan sastra Inggris, komunitas ini sangat perlu untuk memaintain apa yang telah aku dapatkan – My English - bahkan mengupdate dan mengupgradeilmu yang pernah aku dapat meski porsinya hanya di tataran ‘communicative aspect’, tetapi kehadiran BZ sangat membantuku untuk mulai mencintai almamaterku dan mempertemukan aku dengan temen2 yang warm and smart.

ketidak hadiranku di BZ juga sepertinya semakin beralasan karena aku telah resign sebagai salah satu pengurusnya. sebenernya aku ingin sekali masih bisa komit sebagai pengurus tetapi aku harus punya sekala prioritas, di samping itu aku tidak boleh egois sehingga malah menelantarkan amanah yang ada. meski suamiku tidak melarang aku untuk tetap aktif tetapi ada tanggung jawab moral yang harus aku kedepankan. tentu saja banyak urusan keluarga yang mungkin tak terduga nantinya yang mengharuskan aku tidak bisa hadir atau tidak bisa menyumbangkan hal-hal bermanfaat untuk BZ. untuk sederetan alasan itulah aku memutuskan untuk Resign – setelah suamiku pulang - dan memilih Tari sebagai penggantiku. ada sedikit rasa kehilangan saat Ali mengumumkan hal ini di milis BZ, juga ada rasa berat saat Kikim sedikit menyayangkan keputusanku.

tetapi meski aku tidak menjadi pengurus di BZ, aku masih ingin tetap menjadi active participant di komunitas ini. komunitas yang sering menyeretku ke nostalgia dunia akademik, juga terkadang mengundangku kembali menyadari ‘dosa’ ku karena menelantarkannya.

Rabu, 18 Februari 2009

It’s Over

Lama sekali rasanya aku tidak menuliskan kisah hari-hariku. rasa kangen di hati saat melihat blogku..ga ada update tulisan.

seminggu yang lalu teman kantorku kena Gejala Typus dan harus bed rest jadinya aku kebanjiran order dan kerjaan, makanya aku tak sempat menulis sepatah-dua patah kata untuk kuceritakan padamu Kawan..(Ge-eer neh ada yg baca hehe)

Hm..ada kisah bahagia yang harus aku bagi denganmu kawan, hampir dua minggu ini aku sudah tidak kesepian lagi karena suamiku sudah kembali dari Mesir, jadi selain kesibukan di Kantor sebenernya aku juga sedang sibuk menikmati bulan madu kedua neh (haha). ternyata indah juga perpisahan ya, indahnya klo sudah ketemu, ga percaya?? coba aja …!!

***
tanggal 27 Januari lalu, pulang kerja aku langsung ke Blok M karena janjian sama Richan, teman suamiku di Plaza Blok M, sebenernya males banget ke Blok m karena capek pingin besok-besok aja aku ambil titipannya itu tapi karena suamiku kirim pesan untuk menemui temannya hari itu juga, ya akhirnya aku mengalah ;)

di jalan aku sms Richan, minta maaf karena terlambat datang sekalian menanyakan dimana ketemu nya, dia bilang dia nunggu di Solaria plaza Blok M. sampai di blok M hampir jam 6, sudah hampir magrib sehingga aku putuskan tuk telp Richan agar menemuiku di Lobby Mall, karena aku mengejar waktu magrib. tetapi Richan menolak dengan alasan sedang makan dan memintaku menemui di Solaria. karena aku yang butuh maka aku harus mengalah, jadilah aku naik ke lantai 6 Plaza, tetapi aku tetap tidak mau menemui nya di Solaria, karena pikirku ga enak aja ketemu di sana, lagian aku ga mau lama-lama.

aku sms dia dan bilang aku tunggu di depan toko kaset ga jauh dari Solaria. beberapa menit aku menunggu sambil mengetik sms tuk suamiku mau laporan klo aku dah menemui temannya. ketika aku sedang asyik mengetik sms tiba2 di sebelahku ada seseorang yang duduk dengan seenaknya dengan gaya sok akrab banget. aku kaget sekali, dalam hati aku menggerutu kurang ajar sekali orang ini dan baru saja aku akan bereaksi memuntahkan kekesalanku, tiba-tiba bola mataku menangkap sosok yang begitu aku kenal. dia sedang cengar-cengir melihatku kebingungan. bersaman dengan itu Richan menyapaku, “mbak sri ya..ini titipannya”, sambil nunjuk ke suamiku. Gubrag…!!! tak pelak lagi pukulan ‘maut’ku mendarat di punggung suamiku, ingin sekali aku memeluknya saat itu tapi malu karena banyak orang (hehe). dan mukaku jadi merah padam bak udang rebus seketika, antara senang, malu, kesal, bercampur jadi satu.

Asli bener-bener surprise, suamiku pulang hari itu karena seperti rencana yang dia ceritakan sebelumnya dia akan pulang tanggal 9 Februari dan tiketnya tidak bisa di percepat. juga beberapa menit sebelumnya dia masih sms aku pakai nomer mesir. akhirnya aku baru sadar klo aku bener-bener DI KERJAIN..hiks…

dan tak usah kuceritakan bagaimana kisah selanjutnya (haha). sekarang penantianku dah berakhir kawan;). dan InsyaAllah kami masih akan tetap tinggal di Jakarta sebelum meneruskan perjalanan hidup kami selanjutnya :). Well come to the next Challenges..!!!

Ach.. ternyata suamiku romantis juga ;)

Rabu, 11 Februari 2009

Rindu

Gelap terasa lorong masa
Menyesak kalbu yang mulai menjauh
Pendar cahaya semakin meredup
Mengusung perih sesak di sekeping jiwa

Gulita mengemban kesunyian
Tetes bening membuncah
Menyentak kerling-kerling hati
Mengejar surya yang terabaikan

Terapung dalam kesunyian
begitu keras menyapu kegalauan
Angkuh menjulang mencekam
Menepis dalam rasa bersemayam

Ach… sepi mengerayap
Sepi dari seruan suciMu
Sunyi dari belaian pahit nyataku
Yang menyungkurkan aku
Kembali dalam kehambaanku

Aku rindu…
Menapak hampa dunia
dengan buncah ceritaku padaMu
Menyapa luka
dengan getaran cinta di setiap sujudku
Aku rindu….
Rindu berbagi dengan MU

Jakarta, 6 November’08
Di atas tempat tidur, 23.17

Head Injury

hari kamis 22 Januari lalu, atas anjuran keluarga dan teman2 ku akhirnya aku terprovokasi juga untuk datang ke RS Jakarta memeriksakan lebih lanjut luka di kepalaku akibat kecelakaan 2 minggu sebelumnya.

tadinya aku menganggap bahwa urusan kecelakaan itu sudah selesai, walaupun aku masih sering pusing, aku fikir itu wajar karena pusing itu kemungkinana akibat benturan yang sifatnya hanya temporary injury. tetapi karena berbagai cerita mengerikan dari temen-temenku juga demi sebuah kepastian akhirnya aku mendatangi Dokter ahli saraf di RS Jakarta, dekat kantorku.

setelah menceritakan kejadian kecelakaan itu dan menceritakan keluhan-keluhan sakitku., dokter itu memeriksa tekanan darah, detak jantung, dan test saraf motorik. alhamdulillah ketika aku tanya hasilnya baik. tetapi Dokter menyarankan aku mengambil tes EEG Electroencephalogram test, yaitu test untuk mengetahui aktivitas elektrik otak atau semacam Brain Mapping yang berfungsi untuk melihat kerja dan fungsi otak dan jantung, sehingga seandainya ada kelainan akibat kecelakaan akan terdeteksi dari tes ini.

hari selasa, 27 January aku mengambil hasil tes EEG ini. dari hasilnya Dokter menjelaskan bahwa sementara tidak ada hal-hal yang mencurigakan hanya ada temporary injury di kepala bagian kiri yang menyebabkan pusing, tetapi dokter menyarankan aku untuk memantau perkembangannya selama 3 bulan. kalau intensitas pusingku selama 3 bulan nanti tinggi maka aku hasrus cek up lagi.

untuk sementara…aku merasa lega sekali setelah menerima hasil EEG itu apalagi ketika dokter mengatakan aku belum perlu test CT Scan, girang sekali aku. bukan hanya karena CT Scan itu mahal, tetapi CT Scan cukup beresiko karena menggunakan x Ray dengan radiasi sangat tinggi. juga berbagai kekhawatiran akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan di kepalaku, telah ku tepis jauh-jauh seperti saran dokter, bahwa sugesti bisa sangat besar pengaruhnya terhadap kondisi kesehatan.

jujur saja meski aku bandel dan enggan periksa ke Dokter sebenernya aku cukup was-was, karena meski bukan orang kedokteran tentu aku tahu bahwa kepala adalah organ sentral yang tanpanya tentu aku tidak akan mampu bernafas lagi (hehe) atau jika terjadi kerusakan pada salah satu sarafku aja, hidupku bisa kacau beliau ;).

pesanku untuk ceritaku ini, kesehatan itu harta yang sangat berharga kawan dan sangat mahal harganya. dan kau tahu motto di negeri kita tercinta ini? “Orang miskin di larang sakit..!!!”. jadi jaga kesehatan dengan baik dan ga usah kebut-kebutan atau sok jagoan kalau naik motor ya..;). aku dah merasakan nyium aspal itu ga enak, meski harga aspal cukup mahal (haha)