Tampilkan postingan dengan label Reflection. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Reflection. Tampilkan semua postingan

Jumat, 01 Agustus 2008

~ MOTIVASI ~

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman yaitu mereka yang khusyuk dalam sembahyangnya dan mereka yang menjauhkan diri daripada perbuatan dan perkataan yang sia-sia
( Al-Mu’minun :1-3 )

Demi kejayaan rebutlah lima masa;Mudamu sebelum tua,Sihatmu sebelum sakit,Kayamu sebelum fakir,Lapangmu sebelum sibuk,Hidupmu sebelum mati
(Hadis Nabi Riwayat AL-Bukhari 194 – 256 H)

“ Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi Ia melihat hati dan amal kalian.”
(HR.Muslim dari Abu Hurairah ra)

Penawar yang paling mujarab ialah rajin
(Iman Ghazali 1058 - 1111)

Tiap-tiap bertambah ilmuku akan bertambah pula keinsafan bahawa terlalu banyak yang aku tidak tahu
(Iman Syafi’i 767 – 820 m )

Fikiran hanya tumbuh kalau dipergunakan dan surut kalau dibiarkan menganggur
(Iman Syafie 767 – 820 M)
Gantunglah cita-citamu setinggi bintang di langit
(Soekarno 1901 – 1970)

Tanpa disiplin yang tinggi seseorang itu terdedah kepada penyimpangan matlamat
(Tun Hussein Onn 1922 – 1990 )

Rahsia kejayaan ialah ketekalan tujuan
(Benjamin Disraeli 1804 – 1881)

Take a moment now to dream and to think what you really want for your life
(Anthony Robbins 1986 - )

Tidak ada yang mustahil bagi yang berani mencoba
(Iskandar Zulkarnain 356 – 323 sm)

Jika matlamat anda jelas anda boleh mencapainya dengan mudah
(Lao Tzu 604 – 531 sm)

Belajar tanpa berfikir adalah sia-sia ; berfikir tanpa belajar adalah berbahaya
(Confucius 551-479 sm)

Tidak cukup mempunyai minda yang baik yang penting menggunakannya dengan baik
(Rene Descartes 1596 – 1650)

Tiada hari yang terlalu panjang bagi mereka yang suka bekerja
( Seneca Pujangga Rom )

Reading to the mind what exercise is to the body
(Sir Richard Steele 1672 – 1729)

Jangan biarkan ayam di kepuk mati kelaparan itik di air mati kehausan
( Aminuddin Baki )

Lebih besar kesulitan yang kita alami lebih besarlah kejayaan yang akan kita capai
(Marcus Tullius Cicero 106 – 42 sm)

Setiap kerja yang besar itu pada mulanya adalah mustahil
(Thomas Carlyle)

Sesiapa yang membaca dan mengamalkan apa yang dibaca akan memerintah dunia
(Napoleon Bonaparte 1769 – 1821)

Minda yang kerdil umpama pokok yang kerdil tidak boleh berbuah dan berbunga
(Prof Diraja Ungku Aziz 1992 )

Lebih baik mencucuh sebatang lilin daripada mengutuk kegelapan
(Peribahasa Cina)

Kejayaan tidak boleh diukur dengan kedudukan yang dicapai seseorang tetapi melalui halangan-halangan yang ditempuhi semasa mendaki tangga kejayaan
(Brooker T. Washington 1856 – 1915)

Kita tidak boleh berjaya sekiranya kita mengatakan kita akan gagal
(Dr Mahathir Mohamad 1925 - )

Memulakan sesuatu itu adalah hebat tetapi menyelesaikannya adalah lebih hebat
(H.W. Longfellow 1807 – 1882 )

Akar pendidikan memang pahit tetapi buahnya manis
(Aristotle 384 – 322 sm)

Selasa, 15 April 2008

Buat Para Ukhti ku…

Menunggu memang melelahkan jiwa, pangeran yang di nanti pun entah di mana gerangannya. Namun…tidaklah sebanding artinya kalau kau gadaikan aqidah hanya karena gundah gulana.

Bukankah kakanda kelak juga ada di surga? Mengapa tak tunggu saja ia datang berkereta kencana bertahta emas permata?

***
Kesepian memang kadang menyakitkan, menoreh setiap senyum dan tawa, serta menciptakan riak anak sungai di sudut mata. sedih dan pedih silih berganti kunjung mengunjungi. Pupus segala harap, melukai semua impian kadang memabukkan. hinggá, jiwa yang rapuh menciptakan serpihan kegelisahan yang memilukan.

Saat temaram rembulan menyuguhkan hidangan, terlintas sekelebat bayang, di sibaknya kegelapan, Namun entah dimana ia berada. Kecewa, hinggá guratan keresahan menyibakkan kelamnya malam. Kebisuan yang menusuk-nusuk membuat kedukaan semakin berat, bahkan menghujamkan akal dan aqidah. Air mata semakin deras tumpah, lelah tubuhpun mencoba rebah. Namun jiwa ini lemah, bening air yang coba di bendungnya kembali menerobos kelopak mata, ke pipi, hinggá membasahi sarung bantal dan kapuk di dalamnya.

Cinta…entah berapa banyak pahlawan yang tercipta karenanya, Namun cinta juga kadang melahirkan para pecundang. Ia laksana kobaran api yang berasal dari setitik bara, menyuluh, Namun dapat pula membakar. Impian karena cinta membuat hati dan raga di selimuti bahagía, memompa harapan yang keluar masuk melalui butiran darah.

Mengharapkan belahan jiwa yang Siap mendampingi saat tawa dan air mata, hinggá terbentang siluet istimewanya seorang wanita yang telah menikah, mengandung, dan melahirkan si kecil dengan selimut kasih sayang, penuh luapan cinta. Namun, impian berbeda dengan kenyataan, sepi semakin menggerogoti hari, sendiri dan masih saja sendiri.

Duhai belahan hati, entah dimana kakanda bersembunyi, cinta dan impian untuk membentuk sebuah keluarga memang begitu indah. Namun tatkala ia Belum menyapa janganlah membuat gundah dan resah, bahkan merubah pandangan pada Sang Pemilik Cinta.

Kegelisahan jangan pula membuatmu menggadaikan aqidah, karena sungguh itu harta yang tak ternilai harganya. Tak ada yang dapat membelinya, apalagi dengan basa-basi cinta yang menyelubungi halleluyah.

Cinta membara tak akan menghapus ketentuan ALLAH SWT, “dan Janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu’min) sebelum mereka beriman…(Al Baqaráh: 221)

Cinta akan membentuk sebuah keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah karena kesamaan iman dan aqidah, dalam naungan ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangan biarkan sedikitpun celah hatimu terbuka dengan cinta berselubung halleluyah, karena itu akan meranggas aqidah.

Pernikahan dengan keyakinan berbeda, tak akan melahirkan ketentraman jiwa, karena ia adalah zina. Kelak dapatkah engkau menjawab saat anakmu bertanya mengapa ayah selalu pergi hari minggu, sedang dirimu rukuk dan sujud? Bisakah engkau menjelaskan saat anak laki2 mu bertanya, mengapa ayah tidak mengahadiri sholat jum’at padahal dirimu berbicara panjang lebar tentang kewajiban menunaikannya? Atau, mengapa ayah tidak mengucapkan bismillah tapi atas nama Bapa, Putera dan Roh Kudus? Juga mengapa Tuhan ayah ada 3 sedangkan dirimu sellau berucap ahad..ahad..ahad…?

Mampukah engkau menjelaskan semua itu dan banyak pertanyaan lagi dari buah hatimu? Bahkan sanggupkah engkau menahan murkanya Allah SWT?. Duhai jiwa yang lelah…saat tanya beruntun mengetuk jiwa, dimanakah gerangan Kakanda berada, kembalilah pada Sang Pemilik Rahasia. Lantunkan munajat dan do’a. mohon tetapkan iman untuk selalu terhatur pada-Nya. Jadikan hati ini selalu ikhlas serta rela atas semua keputusan

As’alukallahumarridha ba’dal qadha, wa burdal’iisyi ba’dal maut, wa ladzdzatan nazhori ila wajhika, wa syauqon ila liqaa’ika. Ya Allah aku mohon kerelaan atas setiap keputusanMu, kesejukan setelah kematian, dan kelezatan memandang wajahMu serta kerinduan berjumpa denganMu

Mohonkan juga kepadaNya, agar ia menguatkan niat dan azzam kepada lelaki yang Belum menikah untuk segera menyempurnakan setengah agama, sehingga dirimu serta pasangan jiwa tercinta dapat bersama membangun istana kecil nan indah dalam naungan ridho-Nya. Sabar dan besarkan jiwa.

Kalaulah Allah SWT menakdirkan dirimu sebagai lajang di dunia fana, yakinlah di surga ada kakanda yang setia menunggu hinggá saatnya tiba. Kuatkan hati, tegar dan selalu tegar, karena dirimu memiliki harta yang tak ternilai harganya, ialah AQIDAH.

Wallahua’lam bi shawab


Source: K. Motivasi Rohani DT jkt
By. Ust. Asyam Abdul Fattah

Senin, 14 April 2008

Toward the future

Dalam sebuah perjalanan hidup cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan. Adakalanya kita mesti berjuang, serta belajar menyikapi segala rahasia dalam kehidupan.

perjalanaan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap langkah kita. Setiap tapak langkah kita, setiap hembusan nafas, detak jantung, dari siang menuju malam. Semua menuju titik yang sama. Kesempurnaan.

Setiap insan mempunyai hak yang sama atas waktu. Tidak ada seorangpun melebihi dari yang lain. Namun tak jarang setiap kita berbeda dalam mensikapinya. Ada yang berjuang untuk melewati dengan membunuh waktu. Tidak pula yang sedikit yang merasakan sempitnya kesempatan yang ia punya.

Apa rahasia terbesar dalam hidup ini? Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.

Ketika orang lain berbicara sejuta bahasa, tetaplah bekerja. Cangkul-lah sawah itu dan taburi benih. Ketika orang lain berdiam tak tahu harus berkata apa, teruskan kerja anda. Siangi dan airi putik-putik yang baru bertunas itu. Ketika orang lain saling tuding, saling hunus, bekerjalah dalam istirahat anda. Senandungkan serinai pengundang angin dan gerimis. Ketika orang lain terlelap dalam tidurnya nyenyak mereka, jangan putuskan kerja anda. Bekerjalah dengan doa dan harapan, ”semoga ikhtiar ini menjadi keabaikan bagi segenap semesta”. Maka, ketika orang lain tergugah dari peraduannya, ajaklahmereka untuk mengangkat sabit memungut panen yang telah masak. Bila mereka tak jua berkenan, jangan kecil hati. Terus adan tetaplah bekerja. Bekerja, karena itulah yang semestinya kita kerjakan.

Apapun yang terjadi di muka bumi, sang mentari tak berhenti sedetikpun dari kerja, mengipasi tungku pembakaran raksasanya, menebarkan kehangatan ke seluruh galaksi. Maka tak ada alasan yang lebih baik untuk keberadaan kita di sini, selain bekerja mengubah energi hangat matahari menjadi kebaikan semesta.

Bila anda mencari alasan untuk sebuah kegagalan, anda bisa temukan berjuta-juta alasan dengan mudah. Namun alasan tetaplah alasan. Ia takkan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. Kerapkali alasan serupa dengan pengingkaran pada diri sendiri. Semakin banyak menumpuk alasan, semakin besar pengingkaran pada diri sendiri. Ini menjauhkan anda dari keberhasilan, sekaligus melemahkan kekuatan diri sendiri. Berhentilah mencari sesuatu alasan untuk menutupi kegagalan. Mulailah bertindak untuk meraih keberhasilan.

Belajarlah dari penambang yang terus tekun mencari emas. Di timbanya berliter-liter tanah keruh dari sungai. Ia saring lumpur dari pasir, ia sisir pasir dari logam. Tak jemu ia lakukan hingga tampaklah butiran emas berkilauan. Begitulah semestinya anda memperlakukan kegagalan. Keaggalan itu seperti pasir keruh yang menyembunyikan emas. Bila anda terus berusaha, tekun mencari perbaikan di sela-sela kerumitan, serta berani menyingkirkan alasan-alasan, maka anda akan menemukan cahaya kesempatan. Hanya mencari alasan sama saja dengan membuang pasir dan semua emas yang ada di dalam nya.

***

Look! Look at your feet
This the road you walk
Look! Look at ahead of you
That is your future
My mother gave me so much kindness
Embarace love and walk ,said over and over at that time I wass still immature
I didn’t understand her meaning
She held my hand
And walked with me
Our dreams are always high in the sky
It’s scary that they might not come true
But we still continue to chase them
Because it’s our story
We don’t have to give up
When I was unsure she held my hand
And walked with me
There were times when I hated that kindness
When separated from my mother I couldn’t be obedient
Look! Look at your feet
This the road you walk
Look! Look at ahead of you
That is your future

Sumber: di kutip dari buletin gamada

Jumat, 11 April 2008

Kunci Zuhud

(Hasan Al Bashri)

Aku tahu , rizkiku tak mungkin diambil orang lain Karenanya, hatiku tenang

Aku tahu,amal-amalku tak mungkin dilakukan orang lain Maka aku sibukkan diriku untuk beramal Aku tahu, Allah selalu melihatku Karenanya, aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat Aku tahu, kematian menantiku Maka aku persiapkan bekal untuk berjumpa dengan Rabbku.
Jakarta 14’03’08
Alzrie

Doa Rosulullah SAW

Ya Allah, kepadaMu aku mengadukan kelemahanku, ketidakberdayaanku,dan kerendahanku di mata manusia. Wahai Tuhan yang Maha Penyayang, Engkaulah Tuhan orang-orang yang lemah, Engkaulah Tuhanku. kepada siap Engkau serahkan daku? kepada orang jauh yang menganiaya aku? ataukah kepada orang dekat yang Engkau biarkan dia menguasaiku? selama Engkau tidak murka kepadaku, aku tidak peduli. akan tetapi maaf-Mu lebih luas untukku. aku berlindung dengan cahaya wajah-Mu yang menerangi kegelapan dan memperbaiki urusan dunia dan akhirat, jangan Engkau timpakan murkaMu kepadaku, kepadaMu aku kembali hingga Engkau ridha, dan tiada daya dan upaya kecuali dengan bantuan-Mu.
(do’a Rosulullah SAW ketika beliau di usir dari Thaif, dikutip dari buku “saat2 mengharukan dalam kehidupan Nabi dan sahabat” Muhammad Mahir Al-Buhairi)

Jakarta 14’03’08
Alzrie

::Flashback::

Slogan yang tertera di gerbang Universitas Granada, yang merupakan warisan dari kejayaan Islam…
"Dunia hanya terdiri dari empat unsur: pengetahuan orang bijak, keadilan penguasa, do'a orang saleh dan keberanian kesatria"
(Zarkasyi, 2008)

Jakarta 14'03'08
Alzrie

Kamis, 10 April 2008

Kunci Pengokoh Jiwa

SIAP
Senantiasa menyadari bahwa hidup di dunia ini hanya satu kali sehingga aku tidak boleh gagal dan sia-sia tanpa guna. Iktiar yang di sertai niat yang sempurna itulah tugasku, perkara apapun yang terjadi ku serahkan sepenuhnya kepada Allah Yang Maha Tahu yang terbaik bagiku. Aku harus sadar betul bahwa yang terbaik bagiku menurutku belum tentu terbaik bagku menurut Allah, bahkan mungkin aku terkecoh oleh keinginan harapanku sendiri. Pengetahuanku tentang diriku atau apapun amat terbatas sedangkan pengetahuan Allah menyelimuti segalanya. Sehingga betapapun aku sangat menginginkan sesuatu, tetapi hatiku harus aku persiapkan untuk menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan harapanku. Karena mungkin itulah yang terbaik baguiku.

RELA
R
ealitas yang terjadi yaa…inilah kenyataan dan episode yang harus ku jalani. Emosional, sakit hati, dongkol, atau apapun juga tetap begini. Lebih baik aku menikmati apa adanya. Lubuk hatiku harus realistis menerima kenyataan yang ada, namun tubuh dan fikiranku harus tetap bekerja keras mengatasi masalah ini. Apa boleh buat nasi telah menjadi bubur. Maka yang harus kulakukan adalah mencari ayam, cakweh, kacang polong, kecap, seledri, bawang goreng dan sambal agar bubur ayam spesial tetap dapat ku nikmati.

Mudah
Meyakini bahwa hidup ini bagai siang dan malam yang pasti silih berganti. Tak mungkin siang terus menerus dan tak mungkin juga malam terus menerus. Pasti setiap kesenangan ada ujungnya begitupun masalah yang menimpaku pasti ada akhirnya. Aku harus sangat sabar menghadapinya. Ujian yang di berikan Allah Yang Maha Adil pasti sudah di ukur dengan sangat cermat sehingga tak mungkin melampaui batas kemapuanku, karena Ia tak pernah mendzalimi hamba-hambaNya. Dengan pikiran buruk aku hanya semakin mempersulit dan menyengsarakan diri. Tidak, aku tidak boleh mendzalimi diriku sendiri. Pikiran harus tetap jernih, terkendali, tenang, proporsional. Aku tak boleh terjebak mendramatisir masalah. Aku harus berani menghadapi persoalan demi persoalan. Tak boleh lari dari kenyataan, karena lari sama sekali tak menyelesaikan bahkan sebaliknya hanya menambah permasalahan. Semua harus tegar ku hadapi dengan baik, aku tak boleh menyerah, aku tak boleh kalah. Harusnya segala sesuatu itu ada akhirnya. Begitupun persoalan yang kuhadapi, seberat apapun seperti yang Allah janjikan “Fa Innama’al usri yusran, inna ma’al usri yusran” dan sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan, bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Janji yang tak pernah mungkin di pungkiri oleh Allah. Karena itu aku tak boleh mempersulit diri.


NILAI

Nasib baik atau buruk dalam pandanganku mutlak terjadi atas ijin Allah dan Allah tak mungkin berbuat sesuatu yang sia-sia. Ini pasti ada hikmah. Sepahit apapun pasti ada kebaikan terkandung di dalamnya bila di sikapi dengan sabar dan benar. Lebih baik aku renungkan kenapa Allah menakdirkan semua ini menimpaku. Bisa jadi sebagai peringatan atas dosa-dosaku, kelalaianku atau mungkin saat kenaikan kedudukanku di sisi Allah. Aku mungkin harus berfikir keras untuk menemukan kesalahan yang harus ku perbaiki. Itibar dari setiap kejadian adalah cermin pribadiku. Aku tak boleh gentar dengan kekurangan dan kesalahan yang terjadi. Yang penting kini aku bertekad sekuat tenaga untuk memperbaikinya. Allah Maha pengampun dan Maha penerima Taubat

AHAD
A
ku harus yakin bahwa walaupun bergabung seluruh manusia dan jin untuk menolongku tak mungkin terjadi apapun tanpa izin-Nya. Hatiku harus bulat total dan yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah-lah satu-satunya yang dapat menolong memberi jalan keluar terbaik dari setiap urusan. Allah maha kuasa atas segala-galanya karena itu tiada yang mustahil jika Dia menghendaki. Dialah pemilik dan penguasa segala sesuatu, sehingga tiada yang sanggup menghalangi jika Dia berkehendak menolong hamba-Nya. Dialah yang mengatur segala sebab datang nya pertolongan-Nya. Dengan demikian maka aku harus benar2 berjuang, berikhtiar mendekati-Nya dengan mengamalkan apapun yang di sukainya dan melepaskan hati ini dari ketergantungan selain-Nya, karena selain Dia hanyalah sekedar makluk yang tak berdaya tanpa kekuatan dari-Nya.
”barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya akan di beri jalan keluar dari setiap urusannya dan di beri rizki dari arah yang tak di duga, dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya akan dicukupi segala kebutuhannya.” (QS (65) : 2-3)

Di kutip dari: Artikel A’a Gym