Selasa, 30 September 2008

~ We never landed on the Moon ~

"Manusia tidak penah mendarat di bulan” di tulis oleh Sony Set. & Andra Nuryadi di terbitkan oleh Grasindo adalah sebuah buku yang menceritakan tetang teori konspirasi mendaratnya manusia di bulan. buku ini mengajukan berbagai logika sederhana dan pertanyaan yang sulit di jawab dengan ‘pas’ bahkan oleh NASA. benarkan manusia pernah mendarat di bulan? benarkah manusia bisa bertahan hidup di temperature 265 F?, benarkan Bendera AS pernah berkibar di permukaan bulan, yang hampa udara? mungkinkah NASA sedang membuat PR kehebatan AS di mata dunia? berbagai pertanyaan tersebut mengilhami lahirnya buku ini.

dibawah ini ringkasan dari logika-logika penulis tentang keraguan kebenaran akan mendaratnya manusia di bulan. di buku ini juga di jelaskan tentang, definisi, dan awal mula timbulnya teori konspirasi tentang mendaratnya manusia di bulan.

berikut Resumenya, selamat menyelami logika dengan adrenalin keraguan anda :)


Teori konspirasi
Adalah sebuah jalan alternative dari berbagia pertanyaan, mencoba memberikan jawaban berbeda pada setiap pertanyaan yang sama. Hampir setiap lembaran sejarah atau fenomena yang tejadi paling sedikit satu teori konspirasi yang menyangkal atau memberikan sudut pandang lain.

Alasan:
- mendapatkan berbagai macam variasi dalam penelitian: sah2 saja sejauh tidak menyimpang dari logika keilmuan
- konspirasai adalah entertainment
- data rahasia (yang di buru oleh penganut teori konspirasi)
- teori konspirasi adalah demokrasi

teori konspirasi membahas program pendaratan manusia di bulan di mulai saat Apollo di nyatakan telah mendarat di bulan. Pelaku utamanya sebagian besar masyarakat AS yg menjadi pemirsa TV, radio, dan pembaca Koran. Telaah kritis mulai di kembangkan ketika foto2 pendaratan Apollo 11 di sebarkan di media cetak. Berbagai rekaman Video menjadi perdebatan. Teori ini makin berkembang ketika teknologi internet menjadi wahana diskusi dan penyebaran informasi. Debat pubbik ttg program ini dari 1962 – 1967. pertanyaan paling mendasarnya adalah: mengapa NASA tidak sanggup lagi mengirimkan manusia ke bulan?

Seteleh pendaratan Apollo 17 pesawat berawak (chalangger, Columbia, Discovery) buatan NASA tidak sanggup mengudara melebihi batas 1000 mil (1609km) dari permukaan bumi. buku Dark Moon karya Mary Bannet & David Percy mengatakan program Apollo 11 adalah program PRuntuk mengalahkan Uni Soviet

sejarah pendaratan manusia di bulan
1957 Rusia memulai perlombaan teknologi ruang angkasa dengan menerangkan soutnin th 1961, Yuri Gargarin manusia pertama yang berhasil terbang di atas orbit bulan dengan pesawat Vostok 1. sejarah mencatat Rusia adalah Negara pertama yang berhasil menggapai runag angkasa.

sejak saat itulah Amerika di bawah komando presiden John F Kennedy merasa harus menyamai langkah Rusia, bahkan lebih sehingga tak selang berapa lama dia mengumumkan proyek Apollo dengan tujuan mendaratkan manusia di bulan denagn biasa sekitar US$20 Milliar. Rencana itu di setujui kongres Amerika . dan inilah asal dari ajang perlombaan Space Race Teknology

Dalam waktu 9 tahun sejak program itu di resmikan tepatnya 20 Juli 1969, Apollo 11 di kabarkan telah mendarat di bulan, Neil Amstrong, Edwin ‘Buzz’ Aldrin, di tasbihkan menjadi astronaut pertama yang menjelajah permukaan bulan. Jarak tempuh bulan dari bumi adalah 384.400 Km (768,800). Misi pendaratan manusia di bulan tersebut bisa di selesaikan dalam waktu 195 jam (16 – 24 juli)

Sejarah Roket
Sejarah Roket China Abad 3 M, dengan menggunakan bambu dan bubuk garam, sulfur dan bubuk pewarna. Th 1232 M, pada perang Kai Fung fu roket di gunakan dengan daya 2000 feet dengan radius sampai 15 mil

Bangsa Eropa mengadopsi roket th 1241, 1668 Jerman melaksanakan percobaan roket militer pertama kali. Th 1730 komandan artileri perang Cristoph Fredrich Von Geissler memperoduksi roket dngan proses manufaktur

Di Inggris Sir William Congrive menjiplak teknologi roket dengan membuat roket berbagai macam seri dgn berat dari 8 – 136 kg di gunakan untuk melawan pasukan Napoleon 1807, 25.000 roket di gunakan untuk memusnahkan desa dan gudang milik pasukan Napoleon. 24 Agustus 1814 pasukan Light Infantry Inggris ke 85 menggunakan roket untuk menyerang tentara Amerika yang masih mengunakan senapan tangan..

1846-1847 digunakan oleh Winfiels Scott menyerang Mexico (roket sudah mengguknakan baterai pemantik dan tenaga pendorong)

Di Ameerika Roket jg di gunakan pada perang saudara Amerika di awal abad 19

Ilmuan pencipta Roket
Wenher von Braun (mulai membuat roket saat 13 tahun) memproduksi roket terbaik V2, bekerja sama dengan Robert Godddard (bapak Roket Amerika). Di saat yang sama Ilmuan rusia Tsikolovsky menguraikan bahan roket yang kemudian di adopsi oleh Godadard dengan memaparkan artikel ilmiah “the method of Reaching Extreme Altitude” metode menjangkau ketinggian extrim. Goddars membuat roket yang berbahan bakar cair dan berhasil mencapai ketinggian 46 meter

1934 Braun berhasil membuat roket A2 yang berbahan bakar ethanol dan oksigen cair, A3 dengan hitungan pencapaian tinggi kilometer, kemudian di ikuti roket A4 (roket jelajah vertical pertama) yang di yakini sebagai dasar pembuatan roket Saturn V-2 (peluncur Apollo 11)

Penerbagan Apolo 11
16 Juli 1969 Neil Amstrong (komandan misi) Edwin buss aldrin (Lunar module) Michael Collin (pilot Command Module) adalah awak dari pesawat Apollo 11 yang di klaim telah emndarat di Bulan. Pesawat ini memiliki panjang 110.6 berat 2857. sedangkan Roket Saturn V sebagai Roket peluncurnya mengelurakan daya dorong setara degnag 3392 ton pad pemukaan tanah

Pada 3 jam 17 menit setealh peluncuran atau jarak 5600 mil Apollo terbelah menjadi dua 2 yaitu command module dan lunar module.

Menurut Nasa Lunar Modul Apollo 11 mendarat di bulan setelah perjalanan 102 jam 45 menit 40 detik. Tempat pendaratan merak terkenal dengan “sea of Tranquility”. Neil Amstrong melaporkan pada pusat kendali NASA – MSC dengan kalimat terkenalnya : “Tranquility base here – the eagle has landed” kemudian Aldrin bergabung dengan neil dengan melakukan siaran tv dari perumukaan bulan “ here men from planet Earth first set foot on the moon july 1969 AD, we came in peace for all man kind”. Meraka hanya 2 jam di bulan.

Spesifikasi Apollo 11

Service Module (CM)
Adalah peralatan yang menyambung pada LM berfungsi mendorong pesawat ke bulan dan kembali dengan selamat ke bumi. Berbentuk silinder 3,9 diameternya. P. 7,9m di sambungkan dengan bagian belakang CM. lapisan SM terbuat dari alumunium dengan ketebalan 2,5 cm. CM mempunyai Engine dengan kandungan 91000 N dan engine berbentuk kerucut yang berfungsi sebagi Roket pendorong. Di lengkapi dengan 31 sel bahan bakar hydrogen yang menghasilkan listrik DC 28 volt. 2 tabung gas oksigen beku dan tepat penyimpanan hydrogen beku, 2 tangki helium di letakkan dalam posisi vertical di tengah silinder . tempat panel pengendali radiasi di letakkan di bagian puncak SM

Command Module (CM)
Kabin tempatnya para astronot berlindung dan mengendalikan jalannya operasi penerbangan, di desain sebagai transportasi yang bisa di kembalikan dengan utuh ke bumi, CM mempunyai diameter 3,9 m dan tinggi 3,65 m. Pada puncak CM terdapat fasilitas docking yang di rancang untk menggabungkan dengan Lunar Module (LM), serta di lengkapi dengan 3 parasut. pada kabin CM di lengkapi dengan bahan bakar cadangan, mesin pengendali dankabel. Ruangan kru di berisi control navigasi, display, dan panel2 untuk memonitor perjalanan.

Gaya Gravitasi Newton
Untuk memahami bagaimana bulan mengorbit dan mengitari bumi. kita dapat mempelajari teori sederhana dari gaya gravitasi Newton. Dengan ukuran yang tidak berubah, jarak antara bumi dan bulan akan relatife sama. Bulan akan terus berputar mengitari bumi karena adanya gaya tarik yang di timbulkan oleh bumi pada bulan. Newton, menamakan gaya tarik tersebut tersebut dengan nama gaya gravitasi. adalah gaya yang menarik setiap objek untuk jatuh ke bawah, Newton menjawab dengan pengalaman hidupnya yang menarik.

Pada tahun 1665 – 1666, Newton menemukan hukum gravitasi ketika mengamati peristiwa jatuhnya apel. Newton berpikir bahwa gaya gravitasi mempengaruhi hubungan setiap benda di alam semesta.

Newton menganggap ada hubungan yang erat antara apel yang jatuh ketanah dengan pola pergerakan bulan mengitari bumi. Pola tersebut membentuk jarak dan periode orbit yang kita ketahui dengan fase bulan. Fase tersebut mempengaruhi pergerakan bulan, penampilan bulan, dan interval waktu antara penampilan “bulan baru” dan “bulan berikutnya”

Untuk menghitung gaya gravitasi bulan, seseorang harus mengetahui jarak rata2 bumi dan bulan. Newton menerangkan jika gravitasi terjadi pada jarak rata2 senilai R, maka nilai proporsinya adalah 1/R² (hukum Inverse Law) nilai gravitasi pada permukaan bumi dapat memprediksi periode orbit (T) dari bulan.

Awal teori konspirasi
perjalanan ke bulan adalah perjalanan melewati ruang hampa, tiada udara dan berbagai serangan panas radiasi yang siap mengoyak pesawat jenis apapun, apalagi tubuh rapuh manusia.”

Pertanyan mendasar, mengapa Amerika tidak pernah lagi bisa membuktikan teknologi mencapai jarak 350 ribu km setelah proyek Apollo? teknologi luar angaksa AS di era 1980 – 2000 hanya bisa mencapai ketinggian orbit bumi 1/200 pencapaian di tempuh Apollo.

Planet, Bulan, dan Radiasi
Bepergian ke ruang angkasa dengan tujuan melakukan perjalanan jarak jauh mempunyai risiko yang sangat tinggi. Bahaya radiasi terbesar di dapat dari sabuk Van Allen radiasi sinar matahrari, radiasi kosmis, panas dan suhu tinggi. Tinggal dalam lingkungan bumi yang terkondisi dan di lindungi atmosfer adalah pilihan pertama dan terakhir umat manusia. Pilihan untuk keluar dari orbit bulan dan menjelajahi ruang angakasa seperti yang di impikan dan divisualisasikan dalam film “star trek” hampir mustahil di lakukan dengan terkini yang ada.

Bayangkan betapa panas dan tidak nyamannya lingkungan bulan. Bulan tidak di lindungi atmosfer. Artinya, tidak ada kelmbapan udara, udara dan lapisan pelindung yang menghambat jatuhnya sinar matahari ke bulan. Mungkin kondisinya mirip dengan padang pasir atau gurun sahara. Tetapi tidak ada oksigen atau air sedikitpun. Kondisi di bumi jauh berbeda, panas sinar matahari berkurang menjadi sepersekian kali lebih rendah dibandingkan panas sinar matahari di luar orbit bumi.

Pada ruang hampa, Efek panas yang luar biasa sangat membahayakan kehidupan. Panas dalam raung hampa akan lebih lama karena sukar di neralisir dan diserap oleh lingkungan sekitarnya. Anda pernah mengamati tabung termos anda? Perhatikan, air panas akan bertahan lama dalam tabung hampa udara.

Pergerakan Panas
Panas di definisikan sebagai getaran dari pergerakan molekul dalam suatu kejadian. Semakin cepat molekul itu bergerak semakin tinggi suhu yang di hasilkan. Sebaliknya, semakin lambat molekul bergerak, semakin rendah suhunya. Pada ruang hampa. Kecepatan pesawat dan segala hal bergerak akan bergerak lebih cepat karena tidak adanya hambatan udara dan faktor2 resistensi gerak lainnya. Dalam ruang hampa, kecepatan gerak tidak terpengaruh oleh iklim, cuaca, dan kondisi yang terjadi bumi.

Ruangan vakum atau kondisi hampa udara adalah suatu kondisi di mana tidak ada molekul. Beberapa ilmuan mengatakan tidak ada sesuatu apapun di alam ini yang “vacuum Absolute” ruang angkasa adalah contoh yang sangat mendekati kondisi “vacuum abasolute”. Ruang hampa adalah insulator (penahan panas) yang sempurna. Hal ini yang menereangkan mengapa “botol termos” atau tabung vakum di gunakan untuk menyimpan panas dan menjaga temperature di dalam lebih lama.

Radiasi adalah suatu energi yang dapat bergerak melewati vakum tanpa mempengaruhi ruang vakum itu sendiri. Panas radiasi yang di hasilkan matahari dalam ruang vakum tidak akan menghangatkan ruang. Radiasi menghasilkan panas apabila energi yang di kandungnya ‘menabrak’ sesuatu. Jika seseorang berjalan di ruang angksa hampa. Otomatis ia akan menyerap berbagai macam radiasi, pergerakan molekul akan terjadi secara mendadak bila terjadi penyerapan radiasi secara langsung tanpa hambatan.

Ruang hampa dan tekanan udara
NASA mengklaim bahwa pakaian astronaut yang di produksi mempunyai tingkat tekanan yang aman untuk di pakai di bulan dan mampu beradaptasi di lingkungan hampa udara. Uraian logika: di ruang hampa terjadi gaya tekan yang di akibatkan perbedaan kondisi tekanan (kompresi) dalam pakaian astronaut dan kondisi 0 tanpa tekanan yang terjadi karena adanya tersbut, mereka merancang pakaian astronaut dengan tingkat tekanan 5 psi (setara dengan tekanan 0,3 kg/cm2) untuk mengatasi 0 psi pada ruang hampa. NASA mengatakan bahwa sarung tangan yang di kenakan astronoutnya tidak menggunakan peralatan robotika dan material untuk membantu pergerakan tubuh sang astronaut. Eksperimen membuktikan jika sarung tangan di kenakan tekanan 5 psi, orang yang menggunakannya akan mengalami kesulitan melakukan berbagai aktivitas menggenggam, memegang, dan meraba. Astronaut akan mengalami kesulitan untuk bergerak. Untuk bergerak, memegang sesuatu hingga melakukan pemotretan walaupun dalam lingkungan hampa udara ataupun di permukaan bumi sekalipun. Namun kenyataannya, rekaman video pendaratan manusia di bulan mampu menggerakkan tangannya yang luwes.

Secara logika aneh sekali, seorang yang berada dalam ruang hampa dan tidak di lindungi pakaian bertekanan tertentu, tubuhnya akan hancur berkeping2 karena proses dekompresi. tekanan nol pada ruang hampa akan mengakibatkan cairan dalam tubuh kita ‘muntah keras’ termasuk isi perut dan darah kita.

Keanehan rekaman televisi
NASA menayangkan siaran televisi yang menggambarkan astronaut mereka menggunakan dan jarinya secara normal layaknya di atas bumi. Pada adegan penggunaan kendaraan Lunar Vehicle di perlihatkan bahwa tidak ada bukti pemberian gaya 5 psi pada sarung tangan sang astronaut dan pakaianya. Secara logika, memompa sesuatu dengan tekanan tertentu, bagian akan mengakibatkan bahan yang di kenainya membesar dan mengembung. Anda dapat mengamati percobaan mengisi dan mobil dengan udara. Dan apabila pakaian kita di rancang untuk di beri tekanan dalam jumlah tertentu, bagian dalam tubuh kita akan menerima gaya tekan yang menghambat flesibility gerak motorik otot dan sendi manusia.

Kecepatan pesawat Apollo
Dari hukum Newton kita mempelajari bahwa untuk keluar dari gaya gravitasi menuju orbit bumi, manusia harus melewati tantangan kecepatan (escape velocity) untuk melepaskan diri dari gaya tarik gravitasi, sebuah pesawat luar angkasa harus menggunakan kecepatan tertentu untuk keluar dari orbit bumi. Pesawat ruang angkasa yang meluncur dari bumi hasrus menggunakan kecepatan 11 km perdetik (7 mil perdetik) agar bisa mencapai orbit dan lepas menuju ruang angkasa. NASA mengklaim pesawat2 Apollo mampu terbang dengan menggunakan kecepatan 28 ribu km/jam atau setara dengan 7,7 km perdetik. Benarkah ada pesawat yang demikian hebat di tahun 1969?

Percobaan2 fisika di laboraturium menyimpulkan bahwa lebih mudah membuat benda berkecepatan tinggi dengan massa yang ringan. Semakin besar masa benda semakin rendah kecepatan maksimalnya.

Pelajaran yang di dapat adalah kecepatan sebuah roket Apollo tidak pernah akan mencapai kecepatan 7,7 km perdetik karena bobot masanya terlalu besar dan belum ada sebuah teknologi yang bisa membuat kecepatan seperti itu.

Pada ketinggian udara dan permukan bumi kecepatan pesawat tertinggi adalah 1190 km/jam kecepatan pesawat seolah2 akan bertambah jika berada pada ketinggian tertentu di langit dan dengan cara terbang menuju arah yang berlawanan dari rotasi permukaan bumi. Total kecepatan yang di dapat adalah 2860 km/jam. Kecepatan rotasi bumi 40.000 km/24 jam : 1,666 km/jam

Pada ketinggian 100 km di atas permukaan bumi akselerasi gaya gravitasi masih sebesar 9,5 m/dt2. kecepatan pesawat jet tempur tercepat saat ini adalah 3 Mach (1 Match= 400m/dt) setara dengan 1,2 km perdetik untuk menuju orbit bumi (r=6400km) kecepatan pesawat yang di butuhkan senilai 28,800 km/jam atau 17500 mph, hal ini terjadi karena adanya gaya sentrifugal yang terakselerasi (vxv/r) untuk melepaskan diri dari gravitasi bumi (g=10m/dt²)

Jika AS mengklaim pernah menerbangkan sebuah roket dengan ketinggian 100 m lebih, kecepatan 28000 km/jam dan menjangkau jarak 384.800 Km dalam rata2 100 jam misi penerbangan maka jelas hal itu tidak sesuai dengan hukum Newton. Kecepatan yang sangat tinggi dapat bereakibat pesawat terbakar dan meleleh ketika melewati lapisan atmosfer. Jutaan meteor berkecepatan tinggi dari ruang angkasa selalu hancur ketika melewati lapisan atmosfer, lalu teknologiapa yang di gunakan Apollo untuk melawan hukum alam tersebut?

inilah logika-logika yang di gunakan dalam teori konspirasi terhadap klaim mendaratnya pesawat Apollo di bulan tahun 1969 llau, apa yang terjadi sebenarnya? mungkinkah NASA telah membohongi dunia? mengapa begitu ceroboh dengan logika2 sederhana ini bisa di patahkan? dari hasil analisis foto2 pendaratan juga menghasilkan kecurigaan bahwa foto2 itu hasil rekayasa, mungkinkah NASA sebegitu ‘bodoh’ dalam menjalankan misi negara super power itu?

buku ini tidak menyudahi dengan suatu kesimpulan pasti, tetapi buku ini menggiring kita pada logika liar, pemikiran panjang, juga merangsang daya ‘kritisme’ kita sebagai Media konsumer. jika anda tertarik, anda bisa melakuakn explorasi lebih dalam tentang kasus ini? atau jika anda bisa menjawab logika2 sederhana teori konspirasi yang mendukung NASA, maka itu satu langkah maju untuk membuktikan bahwa NASA tidak pernah membuat kebohongan publik :)

Senin, 29 September 2008

~ La-Tansa ~

kamis sore sebelum pulang kantor aku sempatkan menelpon Nanda sahabatku, tadinya bermaksud ‘menghibur’ khawatir dia masih dalam keadaan berduka. ternyata pas aku telepon, seperti biasa aku pun mendengar keceriaannya. dan dia mengingatkan aku kalau sore itu ada acara buka bersama adek2 Latansa dan teman-teman, aku kaget aku lupa sama sekali karenal Nanda menyampaikan ini memang sudah hampir dua minggu yang lalu, makin yakin aku dengan penyakit ‘amnesia’ ku ini..hiks

tadi pagi pas selepas subuh, tiba2 aku begitu kangen dengan adek2 Latansa. sudah hampir 2 minggu aku tidak bertemu mereka. aku menerawang, tersenyum ingat wajah2 Inocent mereka yang kadang kala menjengkelkan tapi juga mengukir rindu di hatiku. Engkau tahu kawan, salah satu momen bahagia dalam hidupku adalah menatap wajah2 polos mereka. kadang aku mencubit pipi mereka dengan gemas ketika mereka menatapku tanpa dosa karena belum juga hafal huruf2 hijaiyah yang sama, atau kadang aku kucek2 rambut mereka ketika bola mata bening mereka mengamati selaksa wajahku…duhai indah teman, indah nian bermain dengan anak-anak ini bahkan saat hatimu gundah akan terlerai dengan aneka polah tingkah mereka.

ada beberapa di antara mereka yang agak dekat dengan aku, yang pertama namanya Dimas umurnya baru menginjak 6 tahun. anak nya pendiam, tapi begitu manja kalau ketemu aku, dia dengan diam-diam akan mendekatiku, menarik bajuku, atau memanggil-manggil namaku, malah antusias meminta no hp ku J..unik. suatu hari Ibunya cerita kalau dia sering bandel di rumah, tidak mau belajar atau kadang membantah kalau di nasehati sama Ibunya, setiap kali ibunya mengancam akan memberi tahuku kalau dia nakal baru dia nurut, padahal tak pernah aku pengaruhi dia kawan..percayalah..!! ;).

satunya lagi namanya Evi, masih kecil juga mungkin baru 5 tahun usianya, anaknya manis, tapi cukup ‘bandel’ agak hiperaktive dan sering bertingkah beda dengan temannya. tapi aku senang kalau dia lagi mau belajar dengan aku. dia sering senyum2 menatap wajahku tanpa dosa saat dia ga kesulitan membaca huruf2 di hadapannya. saat itulah aku sering cubit pipinya atau kucek rambutnya.

terakhir ketemu mereka hampir dua minggu yang lalu di acara buka bersama di gedung ESQ, waktu itu Dimas dan Evi sempat ‘memperebutkan’ aku hehe. berebut duduk di pangkuanku sambil mengatakan “ini guruku”. tahukah kawan? aku bahagia sekali mendengar kata itu. ternyata itulah salah satu kebahagiaan immaterial yang di peroleh seorang guru. padahal aku hanya guru bantu yang datang saat waktuku luang. tapi aku sungguh bahagia di anggap mereka sebagai ‘guru’.

yah..itulah kawan kerinduanku hari ini, sungguh aku bersyukur dengan kesempatan bertemu wajah-wajah inocent itu. bersyukur bisa membelai rambut mereka, bersyukur bisa mencubit pipi mereka..bersyukur dengan kerinduanku pada mereka..

Rabu, 24 September 2008

~ Ketika aku Rindu ~

akhir-akhir ini aku sering di serang deman bukan demam karena malaria apa lagi karena DB. tapi demam rindu pada suami ku ;)
hampir 3 bulan kami berpisah, tak bisa ku lukiskan kerinduanku padanya, terkadang aku merasakan getaran rindu ini mengalir di seluruh aliran darahku, menelusup di segenap nadiku, hingga memerintahkan otakku untuk mengalirkan butiran hangat di pelupuk mataku...aku menangis..yah kadang aku menangis ….

namun saat itu juga terbersit syukurku, atas kebersamaan kami, atas nikmat pernikahan kami juga atas kerinduan ini, kerinduan yang begitu ‘indah’ ku rasakan, kerinduan yang tak akan ku usir karena takut dosa, kerinduan yang tak pernah takut untuk kumiliki tapi justru kerinduan yang akan aku jaga sampai kapanpun, bersama untaian cinta dan kesetiaan di sepanjang perjalanan cinta kasih di istana mungil kami.

Dan saat-saat kerinduan begitu kuat menyergap di relung hati ini, hanya bisik lirih ke dalam hatiku agar bersabar dengan perpisahan ini, seiring terlantun doa suci yang selalu ku kirimkan untuknya..”Ya Allah lindungi suamiku…bimbing setiap langkahnya untuk selalu dijalanMU, jadikan dia hamba yang layak mendapat cintaMU…”

tak lupa jua aku curahkan gulana hatiku kepada pemilik hati ini, pemilik jiwa yang telah menyatukan hati kami dalam ikatan indah nan suci...”Ya Allah aku rinduuu..” :)

namun bagaimanapun berat perpisahan ini menuai banyak hikmah, dengan perpisahan kami jadi sering mengenang saat2 indah kebersamaan kami yang seakan menjadi air sejuk untuk menyirami taman asmara kami yang kian mekar berbunga. juga dengan perpisahan ini aku bisa belajar lebih banyak hal, dan berfikir untuk mengafirmasi kembali agenda2 masa depanku. mungkin karena kemanjaanku saat suami ku ada aku justru tidak terlalu termotivasi untuk belajar. :)

tapi bagaimanapun juga aku ingin hanya ini kali pertama dan terakhir kami harus tinggal berjauhan :). aku tidak ingin lagi di tinggal jauh darinya, aku akan ikut kemanapun kelak dia akan pergi…keujung duniapun aku ikut kamu (hahaha..sok romantis..)

Special for my hubby in Egypt: “ I Do Miss You “

Selasa, 23 September 2008

~ Magical Black Box ~


akhir-akhir ini aku sering di buat muak abis ketika sedang mencari acara TV yang bagus. aku harus mengobrak abrik semua stasiun yang ada dan lagi-lagi yang ku temukan tak akan jauh dari sinetron, aksi panggung atau reality show ala ‘hedonis dan vulgar’. kotak hitam yang di sulap menjadi pusat entertain itu jadi tak menarik lagi dalam pandanganku.

beberapa bulan yang lalu aku ngobrol dengan Umi Hanin tetangga kontrakan, yang baru punya satu putri umur 5 tahunan. Umi Hanin bilang dirumahnya memang tidak di sediakan TV, tapi ada VCD. alasannya sulit untuk menyaring acara TV meski setiap saat bisa mendampingi putrinya, ada saja saat ‘kecolongan’ karena hampir semua acara TV mengekspose berita kekinian secara informative yang Nir-filter. aku mengangguk setuju, kalau aku amati memang jarang sekali acara TV yang sarat nilai edukasi. kalaupun ada terkadang harus sangat cermat menyingkirkan nilai distruksi yang lebih dominan.

acara2 TV mayoritas, seperti biasa selalu mengikuti arus mainstream media, yang hanya mengetengahkan hal kekinian tanpa ambil pusing dengan esok atau masa depan, dengan kata lain TV telah menjadi salah satu ajang aklamasi postmodernisme (anti kemapanan) yang bisa berakibat menjamurnya generasi yang ‘tidak jelas’. lihat saja tayangan2 sinetron yang temanya sarat dengan materialisme -segala sesuatu yang bersifat kebendaan - , seperti kekayaan, kecantikan, kekuasaan, dan sejenisnya. Violence (kekerasan) baik fisik, verbal, atau psikis. juga sangat sarat dengan seksualitas, mistik, irrationalitas seperti hadirnya tokoh yang terlalu baik, atau terlalu jahat., yang hanya menambahkan polesan‘dreaming land’ yang jauh dari realita.

belum lagi reality show yang mangumbar acara2 vulgar juga gaya hidup yang hedonis, narsis bahkan permissive,sepeti playboy kabel, H2C, CLBK dan lain sebagainya, sering membuatku mengerutan dahi apa manfaat dari acara2 ini selain mengeruk keuntungan semata bagi pihak media nya?.

beberapa hari lalu sempat juga nonton acara di TV one yang membahas tentang rencana KPI untuk berusaha sedikit ‘merekonstruksi’ tayangan2 TV agar sedikit bernilai edukasi. saat itu salah satu pihak yang pro (maaf lupa namanya) menyebutkan bahwa beliau pernah bertanya pada seorang produser sinetron ‘destructive’, bagaimana seandainya anak-anaknya menyaksikan sinetron yang di buatnya?. dan yang mengagetkan adalah jawabannya. Produser itu menjawab, anak-anak saya, saya larang nonton sinetron atau film yang saya buat. coba anda bayangkan betapa egoisnya dia? dia relakan generasi negeri ini hancur asal anaknya selamat. Saat itu KPI juga mengkritisi tayangan komedi yang mengekspose seksisme seperti kebanci-bancian, laki-laki berperan menjadi wanita, dsb. yang sebenernya suatu hal yang minim ada nilai positivenya. kenapa kelucuan harus selalu dikaitkan dengan gaya ‘kebanci-bancian’? seorang pelawak menjawab bahwa itu salah satu karakter atau ciri tersendiri. tentunya aku setuju dengan KPI yang menginginkan pelaku komedian pun lebih creative membuat cerita sehingga bukan sekedar ingin mendapat uang karena berhasil mengocok perut penonton tapi juga ada rasa rensponsibilitynya dengan imbas aktingnya bagi penikmat khususnya anak-anak.

coba kita simak laporan penelitian dari yaysan Pengembangan Media anak di bawah ini:

Penelitian Yayasan Pengembangan Media Anak: “Potret Sinetron Remaja Indonesia” dilakukan terhadap 92 judul sinetron, dengan 362 episode sepanjang 464 jam. Konsep yang dieksplorasi adalah kekerasan, mistik, seks, serta moralitas.

A. Anatomi Kekerasan dalam Sinetron Remaja Indonesia
Kekerasan Psikologis: 40%, di bawahnya kekerasan fisik. Kekerasan psikologis adalah: mengancam, memaki-maki, mengejek, melecehkan, memarahi, memelototi, dan membentak. Kekerasan fisik memperlihatkan kontak fisik antara pelaku dan korban, mulai dari yang sifatnya ‘ringan’ seperti menoyor dan mencubit, sampai yang sifatnya ‘berat’ seperti memukuli dan mengeroyok. Kekerasan fisik bisa melibatkan senjata (seperti menembak dan menikam) atau dilakukan dengan tangan kosong (meninju, menjambak, menampar).

Ekspresi kekerasan verbal (56%) mendominasi adegan kekerasan dalam sinetron remaja. Ekspresi verbal muncul dari kata-kata atau lisan dalam adegan kekerasan.

Motif kekerasan yang disengaja (90%)
Pelaku adegan kekerasan lebih banyak laki-laki (52%) dibanding perempuan (46%).
Pelaku kekerasan nyaris seluruhnya didominasi oleh laki-laki; kecuali, kekerasan relasional yang didominasi oleh peran pembantu perempuan (34%). Berbicara tentang siapa korbannya, laki-laki ternyata juga menjadi korban dengan frekuensi terbanyak. Korban kekerasan fisik terbanyak justru pemeran pembantu laki-laki (32%).

Demikian juga kekerasan finansial yang mengambil korban terbanyak pemeran utama laki-laki (36%).
Perempuan menjadi korban terbanyak dalam adegan kekerasan psikologis (39%), kekerasan spiritual (33%), kekerasan relasional (33%), dan kekerasan seksual (35%).
Hal lain yang patut menjadi perhatian adalah tingginya persentase kekerasan seksual yang dilakukan oleh remaja (68%), kekerasan relasional (62.99%), juga kekerasan spiritual (90.91%)..
Dilihat dari aspek motif kekerasan, remaja mendominasi kekerasan yang disengaja (52.08%) maupun kekerasan yang tidak disengaja (58.36%).

B. Tragedi Mistik dan Supranatural dalam Sinetron Remaja
Adegan mistik yang muncul dalam sinetron kita didominasi dengan visualisasi (76%), yaitu penampakan makhluk mistik. Penampakan ini tidak selalu hantu, tetapi bisa juga berbentuk peri, puteri duyung, bidadari, dan lain-lain.

Ternyata, makhluk gaib merupakan karakter yang paling sering dimunculkan (55%). Pemuka agama hanya muncul dalam beberapa adegan sehingga angkanya tidak cukup signifikan untuk dimasukkan dalam grafik pie ini.

Manusia yang terlibat dalam adegan mistik (43%) lazimnya muncul dalam adegan-adegan yang memperlihatkan interaksi antara manusia dengan makhluk mistik

C. Adegan Seks dalam Sinetron Remaja Indonesia
Adegan seks yang ditemukan dalam sinetron remaja Indonesia sebagian besar berpusat pada ‘hubungan seks’ (57%). Adegannya memang tidak secara langsung memperlihatkan hubungan seks, namun shot pembukanya sudah cukup mengasosiasikan bahwa hubungan tersebut (akan) terjadi. Selanjutnya, adegan ciuman (18%), pemerkosaan (12%), dan kata-kata cabul (10%). Biar sedikit, ditemukan juga adegan telanjang (2%) dan seks menyimpang (1%).

D. Moralitas Sinetron Remaja Indonesia
Hasil identifikasi tersebut memperlihatkan bahwa sinetron remaja kita memang didominasi oleh adegan yang tidak sesuai dengan moralitas (86%). Adegan yang sesuai dengan moralitas (seperti menolong teman, menghormati orangtua, bersikap sopan, berdoa) hanya ditemukan tak lebih dari 14%. (Source www.ratnaariani.wordpress.com)

Menyedihkan Bukan?? lihat perbandingannya 86 : 14, sungguh nilai yang jauh dari balance.

Peran TV yang seharusnya menjadi salah satu media pendidik telah mengalami reduksi total hingga hampir saja tak menyisakan sedikit ruang manfaat bagi penikmatnya. hal ini perlu penyikapan yang serius dari pihak yang berkompeten terutama KPI, juga mungkin perlu di rilis UU etika Program TV, selain itu peran keluarga terutama orang tua sangat penting untuk membendung pengaruh buruk dari acara-acara TV, misalnya dengan mendampigi anak ketika menonton TV, menetapkan aturan jam menonton untuk anak (jadi anak tidak bebas menonton segala macam acara), juga perlu di berikan dasar-dasar agama yang baik kepada anak.

sebenernya masih ada juga TV yang ‘agak’ punya komitmen pada perbaikan seperti MetroTV, namun kadang juga menjadi lahan yang bias politik. acara yang bernilai educative dan aku suka di station ini seperti Kick Andy, Oprah, National Geographic, Biography dan Nanny 911. di statiun lain hanya ada satu sinetron yang menarik menurutku itupun hanya di tayangkan karena Romadhan “Para Pencari Tuhan”. sinetron ini lebih beraliran realis, tidak banyak mengobral mimpi dan glamour, juga sering di selipkan komedi-komedi yang mengandung hikmah. sarat juga dengan dakwah-dakwah ringan dan ‘merakyat’. mungkin masih ada juga acara-acara lain yang bersifat educative yang tidak aku tahu, tapi tetap saja aku yakin prosentasinya sangat kecil di banding kan dengan yang non-edukative tadi.

dari sekarang aku bertekad kalau punya anak nanti aku akan sangat membatasi jam menonton untuk anak-anakku, atau kalau perlu aku enyahkan kotak hitam (TV-red) itu dari rumahku :) sampai anak-anakku cukup siap menyikapi tontonan2 yang ‘destructuve’ itu, karena aku tidak ingin generasiku rusak karena tontonan2 yang tidak bertanggung jawab.


Senin, 22 September 2008

~ Unpredictable ~

Sore itu aku masih asyik di depan komputerku, sedang browsing tiba2 ada telp masuk di hpku, setelah aku terima ternyata Bu Mila, teman ngajar di Latansa. mengabarkan hal yang sangat mengejutkan, “sri dah denger kabar blom? ayahnya Nanda meninggal” Inna Lillahi wa inna lillahi roji’un..aku masih bengong saat Bu Mila menutup sambungan telpnya.

aku terdiam sesaat, rasanya masih tak percaya dengan berita tadi, karena hari minggu dua hari lalu aku masih bertemu dengan ayah nanda (aku biasa memanggilnya ayah) waktu itu Ayah masih mengajar anak2 baca qur’an, juga jadi sopir sekaligus salah satu pendamping adek2 yayasan di acara Buka bersama di gedung ESQ. sama sekali tidak ada tanda2 kalau beliau sedang sakit.

sore itu aku janjian sama Eva, dan Kak dewi untuk sama2 ke rumah Nanda, dan di jalan ketemu T Rysky, dan bertemu beberapa teman di sana. aku menyaksikan jasad Ayah telah terbujur kaku. dan Ibu nanda (aku biasa memanggil Ibu ita) dengan mata sembab tak kuasa menahan duka, duduk di samping jasad almarhum, haru biru mewarnai seisi ruangan itu. setelah beberapa saat akhirnya terdengar cerita, bahwa Alm. sebelumnya tidak sakit, bahkan pagi tadi masih berangkat kerja dan ketika beliau meninggal, masih dalam keadaan puasa. waktu itu Almarhum sedang mengantar adek2 yayasan di acara santunan, tiba-tiba ketika sedang berjalan Alm. jatuh pingsan dan langsung meninggal.

subhanallah satu sisi aku pingin meninggal dengan begitu mudah seperti itu, dalam keadaan shaum, bahkan saat mengurusi anak-anak yatim, mudah2n Ayah Khusnul Khotimah..Amiin.

sejak pulang kantor dan sepanjang perjalanan ke rumah Nanda sore itu, aku terus termenung melihat di luar jendela bus metro yang aku tumpangi, bukan hanya ikut bersedih atau terkejut dengan berita itu, lebih dari itu ada pelajaran berharga sore itu- Immortality. segala hal yang terjadi di dunia ini sering kali unpredictable, tak bisa di prediksi terutama maut. aku berfikir bisa jadi besok atau lusa giliranku, hanya Allah yang tahu kapan habis masa kontrakku di bumi ini? sedang masih begitu banyak kesalahan yang harus aku ‘bayar’.

aku seakan kembali tersadar bahwa sama sekali aku tak memiliki sedikitpun hak atas nyawa dalam raga ini, dalam hitungan menit bahkan detik jika Allah berkehendak semua akan hilang sekejap. tak satu kekuatanpun bisa menolak, tak satu detikpun bisa di undur dan tak satu orangpun akan menemani kita. betapapun banyak orang yang mencintai kita di dunia ini, kita hanya akan pergi sendiri di temani amal perbuatan kita. itulah sebenernya ujung dari kehidupan ini - menuju kehidupan yang lain- yaitu kehiduan di alam Barzah. kehidupan yang tidak lagi mengenal usaha, ibadah, dan taubat. tapi hanya mengenal ‘pembalasan’ atas amal perbuatan kita di kehidupan sebelumnya.

aku ingat kata-kata Ust. Arifin Ilham, jangan pikirkan kapan dan di mana kita meninggal, tapi pikirkan bagaimana kita meninggal

Ya Allah ampunilah dosanya, sayangilah dia, maafkanlah dia, sehatkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah kuburannya, mandikanlah dia dengan air es dan air embun, bersihkanlah dari segala kesalahan sebagaimana kain putih bersih dari kotoran, gantikanlah untuknya tempat tinggal yang lebih baik dari tempat tinggalnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya dan peliharalah dia dari siksa kubur dan siksa neraka.” (HR Muslim).

Ya robb…berkahilah Umur kami yang masih tersisa ini, dengan petunjukMu, ampunanMu, rahmatMu, dengan RidhaMu

kapanpun Engkau memanggil kami, wafatkanlah kami di jalanMu, wafatkan dengan Khusnul Khotimah ya Robb...Amiin

Jumat, 19 September 2008

Buya Hamka dan Poligami (Bag 3 – Kesimpulan )

Mungkin karena sensitifnya persoalan ini, maka Buya Hamka kembali membuat sebuah simpulan dari paparan panjangnya :


Beberapa kesimpulan kita yang didapat dari ayat ini :


Daripada kamu tidak berlaku jujur kepada anak perempuan yatim yang dalam asuhanmu, terutama tentang mas-nikahnya dan hartanya, lebih baiklah kamu menikah saja dengan perempuan lain, walaupun sampai empat. Di sini kita menampak, bahwasanya kesusahan nikah, walaupun sampai empat jauh lebih kecil, jika dibandingkan dengan menikahi anak yatim perempuan yang didalamnya tersembunyi niat tidak jujur. Dan disini kita menampak lagi, bahwa anjuran beristeri sampai empat itu pada mulanya bersebab, yaitu : Membela Anak Yatim.


Dalam sambungan ayat yang tidak putus, dipertalikan dengan “dan” artinya masih dalam satu rangkai kata diterangkan lagi “dan” jika kamu takut tidak akan adil, seorang sajalah. Baik kita mengerti bahasa Arab atau tidak, namun dalam segala bahasa di dunia ini, sudahlah nyata dapat dipahamkan, bahwa jika seorang merasa takut tidak akan adil, dianjurkan satu saja, tidak usah sampai dengan empat. Dan dapat dipahamkan lebih dalam lagi, “janganlah beristeri lebih dari satu orang kalau takut tidak akan adil.”


Di ujung ayat ditegaskan lagi, beristeri satu saja, atau hanya memelihara gundik saja (pada waktu dunia masih mengakui adanya perbudakan), lebih aman, lebih hampir kepada tidak sewenang-wenang atau tidak berat memikul beban keluarga.


Dengan pertama menyatakan jika takut tidak akan adil, dan kedua dengan mengemukakan lebih dekat dengan kejujuran jika satu saja, maka orang yang akan menempuh beristeri lebih dari satu itu diajak berpikir lebih dahulu sebelum melangsungkannya. Mungkin apabila telah dibawanya berpikir, niatnya itu akan dibatalkannya saja


Maka didapatlah kesimpulan : Tuhan membolehkan kamu beristeri lebih dari satu, sampai dengan empat orang, tetapi dengan memperingatkan beberapa syarat bagi kepentingan kamu sendiri. Sekali-kali tidak ada Tuhan berfirman : “Wahai segala orang Islam, hendaklah kamu menikah sampai empat.” Dengan tidak bersyarat !


Kalau ada orang yang memahamkan seperti ini, nyatalah bahwa orang itu salah satu dari dua : Pertama belum tahu duduk soal, keuda telah tahu tapi tidak jujur !


Sekarang timbul pertanyaan : Kalau demikian halnya, mengapa tidak dilarang keras saja ?


Memang begitulah kebijaksanaan Al Quran. Karena Islam itu bukanlah semata-mata mengatur ibadat, kepentingan tiap-tiap pribadi dengan Allah saja, tetapi juga memikirkan dan mengatur masyarakat. Betapapun kerasnya peraturan, namun kalau peraturan itu tidak sesuai dengan keadaan masyarakat yang sebenarnya, tidak sesuai dengan jiwa orang, peraturan itu pasti akan dilanggar orang juga. Misalnya kalau Islam melarang poligami, pelanggaran pasti terjadi. Dan adalah satu kehinaan dan jatuh gengsi bagi satu pemerintahan yang undang-undangnya tidak ditaati orang. Apatah lagi peraturan agama !


Kemajuan penyelidikan ahli-ahli telah menunjukkan betapa hebatnya pengaruh syahwat atas diri manusia, yang oleh Freud dinamakan Libido atau disebut juga Seks.


Berikutnya Buya Hamka menerangkan tentang betapa luar biasanya “pertimbangan” Allah dalam menetapkan hukum bagi manusia. Kesesuaian dengan naluri dan fenomena yang terjadi tiap massa dibahas panjang lagi dalam tafsir ini. Tapi kita cukupkan sampai disini saja, mudah-mudahan mendorong kita untuk belajar lebih banyak lagi tentang agama yang luar biasa ini, karena tidak ada agama bagi orang-orang yang tidak menggunakan akalnya.


Al Haqqu min Robbika fa laa takunana minal mumtarin
Maha Benar Allah dengan Segala Firman-Nya.
Allahu ‘ಅಲಂ


Oleh: Reza Ervani (Rumah Ilmu)

Buya Hamka dan Poligami (Bag 2)

Di bagian pertama tulisan kita telah melihat bagaimana Tafsir Al Azhaar menjelaskan keadilan poligami jika dibandingkan dengan kesewenang-wenangan terhadap anak yatim perempuan.

Tapi penjelasan tak usai sampai disana. Mari kita lanjutkan membaca tafsir Al Azhaar ini :

Kemudian, oleh karena telah tersebut, bahwa daripada menghadapi kesulitan harta anak yatim, boleh beristeri walaupun sampai dengan empat, maka di tukas lagi tentang beristeri sampai dengan empat itu : “Tetapi jika kamu takut tidak akan bisa berlaku adil, maka seorang sajalah”.

Di dalam intisari ayat ini, bertemu pulalah kita dengan kesulitan lain yang akan dihadapi.
Pertama, daripada harta anak yatim dan diri anak yatim perempuan dikecewakan, lebih baik menikah dengan perempuan lain, walaupun sampai dengan empat. Ini lebih baik daripada mengecewakan anak yatim dan hartanya. Tetapi bila boleh beristeri samapi dengan empat ini betul-betul kamu turuti, baik dua, tiga ataupun sampai dengan empat, kamu akan menghadapi lagi kesulitan dalam corak lain. Kamu mesti adil kepada isteri-isterimu itu. Semua isteri itu mempunyai hak atas dirimu dan merekapun berhak menuntut hak itu. Hak sukna (tempat diam), hak nafkah sandang dan pangan, hak nafkah bathin dan sebagainya.

Jadi sebelum kamu terlanjut menempuh hal yang dibolehkan oleh syara’ itu pikirkan soal keadilan itu lebih dulu. Jangan sampai karena takut akan tidak adil membayar mahar menikahi anak perempuan yatim dan menjaga hartanya, kamu masuk pula ke dalam perangkap tidak adil yang lain lagi, yaitu karena beristeri banyak.

Orang beriman mesti berpikiran sampai ke sana jangan hanya terdorong nafsu melihat perempuan yang disenangi saja.

Mengakadkan nikah adalah hal yang mudah. Sebab itu kalau kamu takut akan berlaku tidak adil pula beristeri banyak, lebih baik satu orang sajalah. Dengan demikian kamu akan aman.
*****

Selanjutnya penulis salinkan bagian lain dari tafsir Al Azhar, masih terhadap ayat yang sama, yakni Surah An Nisa ayat 4 :

…”Yang demikian itulah yang lebih memungkinkan kamu terhindar dari berlaku sewenang-wenang.” (ujung ayat 3)

Dengan ujung ayat ini kita mendapat kejelasan, bahwasanya yang lebih aman dan terlepas dari ketakutan tidak akan adil hanyalah beristeri satu. Kalau kita beristeri satu saja, lebih mendekati kita kepada ketentraman. Tidak akan bising dan pusing oleh mempertanggungkan beberapa perempuan yang membawa kehendak mereka sendiri-sendiri. Padahal masing-masing meminta supaya dia diperhatikan. Dia minta pula disamakan. Soal itu sajalah yang akan memusingkan kepala setiap hari. Lebih-lebih kalau masing-masing diberi anugerah banyak anak dari Allah. Kalau diri kaya mungkin semua anak itu dapat diasuh dengan baik, tetapi kalau diri miskin, takut kalau-kalau semua anak itu tidak akan sempurna pendidikannya. Lebih memusingkan lagi kalau tiap-tiap anak menurut yang ditanamkan ibunya. Sehingga anak yang datang dari satu ayah menjadi bermusuhan karena berlain ibu mereka, karena ibu mereka memang bermusuhan.

Kita artikan an-la ta’ulu dengan “agar kamu terhindar dari kesewenang-wenangan”. Sewenang-wenang artinya sudah bertindak menurut kehendak sendiri saja, tidak peduli lagi, masa bodoh. Ini lebih celaka !
*****

Selanjutnya bagian yang paling menarik menurut penulis adalah ketika Buya Hamka mengutip pendapat Imam Syafi’i :

Tetapi ada satu tafsir An-la ta’ulu itu yang istimewa, yaitu dari Imam Syafi’i. Beliau mengartikan : “Begitulah yang lebih memungkinkan kamu terhindar dari banyak tanggungan.” Artinya, beristeri banyak, tiap-tiap isteri melahirkan banyak anak, padahal diri melarat. Kesudahannya selama hidup ditimpa susah oleh sebab memelihara anak-anak yang wajib diasuh.

Diceritakan kembali di tafsir ini kisah gurunya, sebagaimana yang termaktub pula dalam buku Kenang-Kenangan Hidup yang kita kutipkan di bagian pertama tulisan yang lalu.

Seorang antara guruku yang beristeri lebih dari seorang pernah memberi nasehat kepadaku waktu aku masih muda, “Cukuplah isterimu satu itu saja wahai Abdulmalik ! Aku telah beristeri dua. Kesukarannya baru aku rasakan setelah terjadi. Aku tidak bisa mundur lagi. Resiko ini akan aku pikul terus sampai salah seorang dari kami bertiga meninggal dunia. Aku tidak akan menceraikan salah seorang antara mereka berdua, karena kesalahan mereka tidak ada. Anakku dengan mereka berdua banyak. Tetapi aku siang-malam menderita bathin, karena ada satu hal yang tidak dapat aku pelihara, yaitu keadilan hati. Bagi orang lain hal ini mudah saja. Kalau tidak senang kepada salah satu, cari saja sebab kecil, lalu lepaskan, maka terlepaslah diri dari beban berat. Kalau terjadi demikian, kita telah meremuk-redamkan hati seorang ibu yang ditelantarkan. Janganlah beristeri lebih dari satu hanya dijadikan semacam percobaan, sebab kita berhadapan dengan seorang manusia, jenis perempuan. Hal ini menjadi sulit bagiku, karena aku adalah aku, karena aku adalah gurumu dan guru orang banyak. Aku lemah dalam hal ini, wahai Abdulmalik. Aku ingin engkau bahagia ! Aku ingin engkau jangan membuat kesulitan bagi dirimu. Peganglah ayat Tuhan :

” Yang demikian itu lebih dekat supaya kamu tidak berlaku aniaya”
(Al Quran Al Karim an Nisa ayat 3)

Nasehat beliau ini alhamdulillah dapat aku pegang hingga sekarang.

Tak kurang, Buya Hamka kemudian menjelaskan pula alasan historis sebagai pelajaran dan renungan :

Diberi batas : dua, tiga, empat. Tidak boleh lebih dari empat. Itupun kalau takut tidak akan adil, lebih baik satu saja, supaya jangan kelak berlaku sewenang-wenang terhadap isteri yang kurang disukai, atau sengsara karena terlalu banyak tanggungan. Maka dengan ayat ini dibatasilah kebolehan itu hingga empat, dengan syarat pula yaitu Adil.

Sebab sebelum peraturan ini turun, pada zaman jahiliyah ada yang beristeri sampai sepuluh. Menurut riwayat al-Baihaqi, Ibnu Abi Syaibah, at Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Syafi’i dari Ibnu Umar ketika Ghailan bin Salamah as Tsaqafi masuk Islam, dia membawa sepuluh isteri. Maka Nabi Muhammad saw menyuruh pilih empat orang dan yang selebihnya supaya diceraikan.

Dan menurut riwayat dari Abu Daud, Ibnu Majah, dan Sunan mereka, bahwa Umair al Asadi masuk Islam. Isterinya delapan orang. Disuruh Nabi juga memilih empat dan yang lain dilepaskan. Menurut riwayat as Syafi’i bahwa Naufal bin Mu’awiyah ad Dily masuk Islam, isterinya lima orang, disuruh pula melepaskan seorang. Menurut riwayat Ibnu Majah dan an Nahhas, bahwa Qais bin Al Haris al Asadi masuk Islam, isterinya delapan, disuruh pula melepaskan yang empat.

Adapun seorang budak, menurut ijma’ sahabat-sahabat dari Rasulullah, hanya dibolehkan paling banyak beristeri dua orang.

Di bagian terakhir pada seri kedua tulisan ini, penulis salinkan tujuh arti dari an-la ta’ulu menurut Ibnul Arabi, yang juga dimuat dalam tafsir Al Azhar surah An Nisa :

Berat pukulan
Memberati orang lain
Sewenang-wenang
Melarat
Keberatan
Payah tanggungan
Tidak Tahan

Al Jauhari menambahkan :
Sibuk dan bertumpuk-tumpukpekerjaan tidak dapat diselesaikan
Al Harawi menambahkan pula
Kian kemari mengembara di atas bumi mencarikan belanja
Menjadi lemah karena banyak tanggungan, menurut tafsiran al Ahmar
Terlalu payah mengangkat keluarga besar

Jadi ta’ulu itu berjulan 11 (sebelas) arti, menurut yang dicatat as Syaukani

Pada bagian terakhir nanti kita akan kutipkan kesimpulan Buya Hamka dari penjelasannya yang panjang tentang surah An Nisa ayat 2 dan 3 tersebut.
Oleh: Reza Ervani (Rumah ilmu)

Buya Hamka dan Poligami (Bagian 1)

Terkesan penulis kepada sikap bijak Buya Hamka terhadap permintaan ayahnya untuk menikah lagi. Dimuat dalam bukunya “Kenang-kenangan Hidup” halaman 36 hingga 38. Sengaja penulis salinkan disini :

Nyaris pula terancam ketentramannya dengan isterinya, karena meminta setengah memerintah kepadanya agar sudi kawin seorang lagi. Adik dari isteri beliau, bunda Hindun, yaitu bunda Jamilah mempunyai dua anak perempuan. Supaya dipilihnya salah satu. Karena beliau telah tua, lagi penyakitan, tidak ada yang akan merawat beliau. Anak beliau di rumah itu hanya seorang saja, yaitu Wadud. Anak perempuan tidak ada.

Menurut syara’ kedua anak perempuan itu tidaklah muhrim beliau. Artinya tidaklah boleh menyentuh badan beliau. Maka kalau seorang diantara gadis itu dikawininya, tentulah dia telah menjadi muhrim beliau dan laluasa merawat beliau.

Dia sangat hormat dan cinta kepada ayahnya. Tetapi dia telah bertekad dalam hati tidak akan beristeri lebih dari satu. Ratap tangis ibunya semasa dia masih kecil, tiap-tiap melepas ayahnya kawin lagi, sampai gembung (bukung) tepi matanya amatlah mengesan di jiwanya, sehingga tidak mau dia rasanya menurut kawin kedua dan ketiga itu, supaya jangan melihat tangis ibunya itu pula pada isterinya.

Dan iparnya Sutan Mansur pernah memberinya nasihat, cukuplah beristeri satu saja. Diantara kata beliau,”Cukuplah beristeri satu ! Cobalah lihat nasibku. Karena terlanjur beristeri sebahagian besar hidupku hanya untuk itu. Banyak citaku patah di tengah”. Dan kata beliau lagi : “Orang seperti kita dan terutama seperti engkau, akan cacatlah sejarahmu jika salah seorang isteri itu engkau tidak lagi memikulnya. Sebab itu engkau mesti teruskan sampai salah seorang dari kalian bertiga mati. Begitulah yang aku derita sekarang.
Sangat tersisip fatwa ipar dan gurunya itu dalam hatinya untuk selama-lamanya.

Kepada isterinya diterangkannya juga keinginan ayahnya itu. Isterinya yang baru berusia 21 tahun dan berputera tiga orang, sedang putera sulung sakit-sakitan pula sejak kembali dari Makassar, tidaklah bergila-gila, menangis-nangis mendengar berita itu, karena tahu benar sejak semula bahwa suaminya tidaklah ada keinginan menduainya dengan perempuan lain. Meskipun usianya masih begitu muda, dia merasakan bagaimana sulitnya bagi suaminya menolak permintaan ayahnya. Dan bagi dirinya sendiri terasa pula perasaan takut akan kena kutuk jika melawan kehendak guru yang terkandung dalam hati umumnya orang kampung sewaktu itu. Banyak orang kampung percaya bahwa ayahnya itu adalah Wali Allah yang kramat. Kalau kehendaknya ditantang kita bisa dapat celaka. Perasaan itupun ada pada isterinya terhadap mertuanya yang sangat diagungkan oleh orang kampungnya itu.

Kalau pada diri kawan kita ada keinginan kawin lagi, niscaya kepercayan, isterinya ini dapat diperalatnya untuk mencapai apa yang dia inginkan.

Ketika ayahnya menawarkan itu kepadanya dikutub khanah beliau pada suatu hari sesudah sembahyang ‘Ashar, dengan kata beriba hati, dia diam saja. Dia tidak menjawab menerima atau menolak. Lama dia duduk saja termenung, sampai ayahnya menyuruhnya pulang ke rumahnya.

Dia fikirkan itu masak-masak. Dia takut kalau-kalau ayahnya akan memanggilnya buat meminta jawabnya. Dia tidak sampai hati mengecewakan isterinya. Dan alangkah sedihnya jika dia pergi kawin dengan seorang anak perempuan, sedang isterinya akan selalu dikerumuni anak kecil, yang satu diantaranya sakit-sakit. Selain itu sedangkan mencari belanja sehari-hari untuk satu rumah tangga lagi susah, betapa lagi kalau rumah tangga dijadikan dua ?
Itulah satu waktu yang fikirannya benar-benar kusut !

Subhanallah …
Jadi, sungguh tak benar jika ada yang mengatakan bahwa syariat itu “buta”. Sikap Buya Hamka yang tak menjawab pertanyaan ayahnya menunjukkan betapa paham beliau tentang batasan-batasan manusia. Pula sikap ayahnya yang tidak memaksa anaknya memberikan jawaban, adalah isyarat bijaksana tentang pemahaman mereka akan agama.

Tapi tak pula berarti bahwa Buya Hamka memandang permasalahan itu dalam satu perspektif belaka. Untuk lebih adil, kita salinkan pula apa yang beliau tulis dalam Tafsir Al Azhaar Surah An Nisa ayat 2 - 3.
Diantaranya beliau mengangkat permasalahan yatim yang menjadi pangkal ayat ke - 2 dan mengkelindankannya dengan ayat 3 Surah tersebut :

…. “Sesungguhnya itu dosa yang besar” (ujung ayat 2)

Menjadi dosa besarlah perbuatan itu. Baik menukar hartanya yang baik dengan hartamu yang buruk, atau dengan mencampur adukkan harta mereka dengan hartamu dengan maksud hendak menghilang-larutkan. Karena itu bukan namanya menolong dan memelihara, tetapi menggolong dan membawa mara.

Menyerahkan harta mereka ialah dengan dua jalan. Sebelum mereka dewasa dan dapat mengendalikan harta mereka sendiri, yang diberikan ialah makan mereka, pakaian dan biaya-biaya mereka, misalnya biaya pendidikan mereka. Memberikan yang kedua ialah setelah mereka dewasa dapat berdiri sendiri, dengan sendirinya hilanglah hak penjagaan wali atas dirinya. Maka seketika penyerahan itu janganlah hendaknya membawa kecewa dalam hatinya.

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil (bila menikahi) anak-anak yatim, maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi; dua, tiga atau empat. ” (pangkal ayat 3).
Dalam pangkal ayat ini kita bertemu lanjutan tentang memelihara anak yatim dan bertemu pula keizinan dari Tuhan untuk beristeri lebih dari satu, sampai dengan empat.

Untuk mengetahui duduk soal, lebih baik kita terangkan tafsiran dari Aisyah, isteri Rasulullah sendiri, tentang asal mula datangnya ayat ini, karena menjawab pertanyaan Urwah bin Zubair, anak Asma saudara Aisyah.

Urwah bin Zubair ini sebagai anak kakak Aisyah, kerapkali bertanya kepada beliau tentang masalah agama yang musykil. Urwah bin Zubair adalah murid Aisyah. Maka ditanyakanlah bagaimana asal mula orang dibolehkan beristeri lebih dari satu, sampa dengan empat dengan alasan memelihara anak yatim. (Riwayat dari Bukhari, Muslim, an Nasa-i, Al Baihaqi dan tafsir dari Ibnu Jarir)

Maka pertanyaan Urwah bin Zubair itu dijawab oleh Aisyah : “Wahai kemenakanku ! Ayat ini mengenai anak perempuan yatim yang di dalam penjagaan walinya, yang telah bercampur harta anak itu dengan harta walinya. Si wali tertarik kepada hartanya dan kepada kecantikan anak itu, Maka bermaksudlah dia hendak menikahi anak asuhannya itu, tetap dengan tidak hendak membayar mas-nikahnya secara adil, sebagaimana pembayaran mas-nikahnya dengan perempuan lain. Oleh karena niat yang tidak jujur ini, dilaranglah dia melangsungkan pernikahan dengan anak itu, kecuali jika dibayarkan mas-nikah itu secara adil dan disampaikannya kepada mas-nikah yang layak menurut patutnya (sebagaimana kepada perempuan lain). Dan daripada berbuat sebagaimana niatnya yang tidak jujur itu, dia dianjurkan lebih baik menikah saja dengan perempuan lain, walaupun sampai empat (Hadits ini kita salin dengan bebas, supaya tepat maknanya dan dapat dipahami).

Lalu Aisyah meneruskan pembicaraanya: “Kemudian ada orang meminta fatwa kepada Rasulullah saw tentang perempuan-perempuan itu sesudah ayat ini turun. Maka turunlah ayat (Surah An Nisa ini juga ayat 127). “Mereka meminta fatwa kepadamu tentang orang-orang perempuan. Katakanlah: Allah akan memberi keterangan kepadamu tentang mereka, dan juga apa-apa yang dibacakan kepadamu dalam kitab (ini) dari hal anak-anak yatim perempuan yang kamu tidak mau memberikan kepada mereka yang diwajibkan untuk mereka, padahal kamu ingin menikahinya.” Maka kata Aisyah selanjutnya,”Yang dimaksud dengan yang dibicarakan kepadamu dalam kitab ini ialah ayat yang pertama itu, yaitu “jika kamu takut (tidak *pen) akan berlaku adil (bila menikahi) anak-anak yatim, maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi.” Kata Aisyah selanjutnya : Ayat lain mengatakan : “Dan kamu ingin bernikah dengan mereka”. Yaitu tidak suka kepada anak yang dalam asuhannya itu karena hartanya sedikit dan tidak berapa cantik. Maka dilaranglah dia menikahi anak itu selama yang diharapkan hanya harta dan kecantikannya. Baru boleh dia nikahi kalau mas-nikah dibayar secara adil”.

Dalam satu hadits shahih yang lain pula disebutkan riwayat yang lain dari Aisyah. Dia berkata,”Ayat ini diturunkan mengenai seorang laki-laki. Dia mengasuh anak yatim perempuan, dia walinya dan dia warisnya. Anak itu mempunyai harta dan tidak ada orang lain yang akan mempertahankannya. Tetapi anak itu tidak dinikahinya, sehingga berakibat kesusahan bagi anak itu dan rusaklah kesehatannya. Maka datanglah ayat ini : “Dan jika kamu takut tidak akan berbuat adil (bila menikahi) anak-anak yatim, maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi.” Maksudnya : “Ambil mana yang halal bagi kamu dan tinggalkan hal yang berakibat kesusahan bagi anak itu.”

Dan ada pula riwayat lain yang shahih pula yang ada hubungan antara ayat ini dengan ayat lain, yaitu : “Dan juga apa-apa yang dibacakan kepada kamu dari kitab (ini) dari hal anak-anak yatim perempuan, yang kamu tidak mau memberikan kepada mereka yang diwajibkan untuk mereka, padahal kamu ingin menikahinya.” Kata Aisyah : “Ayat ini diturunkan mengenai anak yatim perempuan yang tinggal dengan seorang laki-laki yang mengasuhnya, padahal hartanya telah diserikati pengasuhnya, sedang dia tidak mau menikahinya dan tidak pula melepaskannya dinikahi oleh orang lain. Jadi harta anak itu diserikatinya sedang diri anak itu ditelantarkannya, dinikahinya sendiri tidak, diserahkannya supaya dinikahi orang lainpun tidak.”

Setelah menilik ketiga riwayat yang shahih dari Aisyah ini, kita mendapat satu kesimpulan mengapa ada hubungan antara perintah memelihara anak yatim perempuan dengan keizinan beristeri lebih dari satu sampai dengan empat.

Di sini kita telah mendapat pokok yang pertama, ialah sebagai sambungan dari ayat 2 yang sebelumnya tentang memelihara harta anak yatim. Pada ayat 2 itu telah dijelaskan dan diperingatkan jangan sampai ada aniaya dan perlakuan curan terhadap anak yatim, sebab itu adalah dosa yang amat besar. Akan datang masanya, bahwa hartanya mesti diserahkan kepadanya, sebab dia akan menikah. Tetapi datanglah “gangguan” ke dalam pikiranmu. Satu antara gangguan itu, kamu berkata dalam hati : “Lebih baik anak ini aku nikahi saja, sehingga dia tidak keluar lagi dari rumahku ini. Hartanya tetap dalam genggamanku dan mas-nikahnya bisa di”permain-mainkan: atau disebutkan saja dalam hitungan, tetapi tidak dibayar, atau sebab dia sudah isteriku, tentu berhak atas hartanya. Kecantikannya bisa kupersunting, hartanya bisa kukuasai, mas-nikahnya bisa dibayar murah !”

Ini adalah satu pikiran yang tidak sehat. Pikiran sehat yang timbul dari iman dan takwa adalah : Lebih baik menikah saja dengan perempuan lain, bayar maharnya dengan patut, biar sampai empat orang, daripada berlaku seperti itu kepada anak perempuan yatim yang dalam asuhanmu.

Atau timbul pikiran yang lebih jahat lagi, nikahi saja dia, mas-kawinnya tak usah dibayar, sebab tidak ada orang lain yang akan menentang.

Atau pikiran jahat yang lain lagi, hartanya telah dipegang dalam tangan, menikahinya tidak mau karena tidak cantik, sedang memberikannya dinikahi orang lain tidak mau pula, karena ingin hartanya.

Maka daripada melangsungkan segala pikiran jahat ini, lebih baiklah menikah saja dengan perempuan lain, biar sampai empat. Sebab sikap-sikap yang salah dan perilaku yang tidak jujur kepada anak yatim perempuan itu adalah dosa besar. Lebih baik aman memegang amanat harta anak itu. Kalau akan dinikahi, nikahilah secara jujur, bayarkan maharnya sebagaimana mestinya seperti dibayarkan kepada perempuan lain, Hartanya tetap hartanya, walupun dia isterimu sendiri kelak. Serahkan yang haknya karena bila telah bersuami, dewasalah ia.

Dan lebih tegas lagi : “Kalau ada keinginanmu hendak menikahi anak yatim perempuan itu, sedang kamu takut akan memperingan-ringan saja harta bendanya, sebab dia telah jadi isterimu, sehingga termakan olehmu hartanya itu, maka janganlah menikahinya. Nikahilah perempuan lain, biar sampai dengan empat.”

Dari ayat ini kita mendapat kesan yang mendalam sekali. Daripada sampai menganiaya anak yatim, lebih baik menikah sampai empat, walaupun menikah sampai dengan empat itupun satu kesulitan juga.

Dan dengan ayat ini pula kita bertemu dengan pepatah bangsa kita,” Sekali membuka pura, dua tiga hutang terbayar. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.” Artinya dalam satu ayat kita bertemu dengan perintah memelihara anak yatim yang amat dirasakan, dan kebolehan beristeri sampai dengan empat.

Oleh: Reza Ervani

Selasa, 16 September 2008

~ Tragedi Dhuafa ~


Hari ini seluruh media di banjiri dengan peristiwa tragis negeri ini “Antre Zakat, 21 Tewas” demikian salah satu media cetak memampang headlinenya. kejadian ini bisa di bilang sebuah tragedi duafa, meninggalkan 21 orang kaum dhuafa ketika sedang mengantri zakat di rumah kediaman Hj. Syaichon di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo, kota Pasuruan Jawa timur, nait yang mulia tersebut harus berakhir bencana dan menelan korban sampai 21 orang karena terinjak-injak ketika sedang mengantri.

peristiwa ini sangat tragis dan memilukan hati, betapa tidak? uang yang di bagikan hanyalah sebesar Rp. 30.000,- tapi mereka harus meregang nyawa demi mendapatkannya. tentunya mereka tak akan rela menukar dirinya dengan uang sebesar itu namun kemiskinan membuat merka begitu gigih memperjuangkannya bahkan datang dari pelosok desa.

baru beberapa bulan yang lalu kita mendengar keluarga yang meninggal di makasar karena kelaparan, juga sering berseliweran berita pembunuhan TKW kita di luar negeri, sumber utamanya hanya satu yaitu kemiskinan. berapa lama lagi negeri ini akan di sergap penyakit yang berbahaya bernama Kemiskinan ini? kemiskinan demikian buas memangsa mereka yang lemah, melindas siapa saja yang tak mampu melawannya? menindas jiwa-jiwa ringkih yang kesakitan.

aku terhenyak, terdiam sesaat rasa nyeri melihat kejadian ini, namun tentu saja hal itu tidak akan cukup untuk menyesali kondisi negeri ini. aku ingin melihat bebrapa pelajaran yang bisa kita petik dari kejadian ini, sebenarnya ini bukan yang pertama, menurut berita yang di lansir media sejak tahun 75 Hj. Syaichon memang sudah terbiasa membagi-bagikan zakat di depan rumahnya, walau tidak sampai jatuh korban meninggal tetapi sudah pernah ada beberapa yang pingsan, namun rupanya ini tidak menjadi perhatian serius baik bagi penyelenggara maupun pemerintah sekitar untuk mengantisipasinya.

paradoks di negeri ini
jelas sekali bahwa kejadian ini menjadi potret kemiskinan negeri ini, bayangkan demi uang 30.000 ribuan orang rela mengantri, berdesakan, bahkan sampai kehilangan nyawa, hal ini tidak akan di lakukan klo uang itu tidak sangat berharga bagi mereka. mungkin demi mengganjal perut sesaat keluarga mereka uang itu akan sangat berarti. dan ini menimbulkan paradoks yang nyata, satu sisi kita mendengar argumen pemerintah dari data statistik bahwa angka kemiskinan semakin menurun, tetapi kalau kita melihat relita yang ada sebelum kejadian ini ada seorang warga makasar juga maninggal karena kelaparan juga banyaknya angka balita gizi buruk di mana-mana, maka perlu di pertanyakan apakah data statistik itu sudah mewakili realita yang ada di lapangan? paradoks lainnya adalah di tengah potret-potret kemiskinan yang ada, masih ada saja petinggi kita yang dengan tega hati merampas uang rakyat dengan korupsi, juga masih tega menuntut naik gaji dan fasilitas yang berlebih. kenapa belum juga timbul empaty mereka melihat realitas-realitas ini?

mis-management
cara Hj. Syaichoni membagikan zakat bisa di bilang copy paste dari program BLT pemerintah, hanya saja untuk program pemerintah ada manajemen yang sedikit lebih teratur, tetapi kedua-duanya hanya penawar ‘candu’ sesaat dan sebuah manajemen yang kurang tepat. tentu saja membagikan rezki kepada mereka yang tidak mampu adalah hal yang mulia, tetapi akan lebih baik jika di imbangi juga dengan managemen yang lebih terarah. seandainya Hj. Syaichoni ini menyerahkan zakat itu melalui Baznaz atau lembaga amil zakat lainnya maka kejadian ini bisa di hindari juga pengguna’annya akan lebih future oriented. dan kalaupun beliau memang tetap ingin memberikan nya secara langsung akan lebih baik kalau beliau berkenan mendatangi rumah mereka yang di beri zakat. atau jika memang harus membagikan di rumahnya setidaknya di antisipasi dengan menciptakan sistem yang teratur juga dengan melengkapi jumlah aparat juga petugas yang memadai, tentunya pengalaman sebelumnya bisa di jadikan pengalaman untuk mengambil tindakna antisipatif.

Poor Culture
beberapa minggu yang lalu teman-teman Britzone mengadakan talk show dengan key-note speaker seorang warga Negara Inggris, karena ada yang bertanya tentang kaitannya bahasa dan culture maka waktu itu dia menjelaskan beberapa culture orang Inggris, dan yang pertama di ulas adalah budaya antri. di Inggris sana menyela antrian akan di anggap hal yang sangat tidak sopan, dan bisa mendapat label ‘bad’ dari orang lain. makanya orang Inggris sangat mengharagai budaya antri, bukan Inggris saja tetapi mayoritas Negara barat sangat menjunjung budaya ini.

dari kejadian ini kita melihat budaya kita yang sangat tidak di siplin, tidak teratur, terlepas dari basic of need karena kemiskinan mereka, di negeri ini memang masih sulit sekali untuk menerapkan budaya antri dan budaya mendahulukan orang lain. tidak hanya di antrian ketika pembagian zakat, di jalan kita sering melihat bagaimana motor-motor saling serobot tidak lagi mengindahkan lalu lintas, bahkan sering membahayakan pengendara lain, bahkan di antrian kamar mandi ketika sedang mabit aku sering melihat kejadian ‘serobot antrian’ seperti ini.


padahal yang punya anjuran untuk selalu disiplin, teratur, dan mendahulukan orang lain itu adalah agama kita, tetapi kenapa justru orang barat yang mewarisinya? salah satu filosopi sholat adalah sebuah kedisiplinan waktu, dan salah satu pelajaran dari keteraturan susunan shaf dalam sholat adalah keteraturan dalam kehidupan kita termasuk budaya antri tadi. dan untuk mendahulukan orang lain, rosulullah SAW pernah bersabda bahwa barang siapa yang bisa tidur sementara tetangganya kelaparan maka tidak sempurna imannya, juga sabda rosulullah SAW untuk mencintai saudara kita sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri, dan banyak lagi hadis atau contoh yang lain baik dari rosullullah, sahabat ataupun tabi’in. tapi justru ajaran mendasar ini belum mampu kita terapkan di negeri kita yang mayoritas muslim .


~ Edensor ~


Aku baru saja menyelesaikan buku Edensornya Andrea Hirata, buku ketiga dari tetralogi laskar pelangi, setelah membaca Laskar pelangi dan sang pemimpi beberapa bulan sebelumnya. dan..jujur saja aku katakan lagi bahwa aku fall in love dengan karya2 Bang Andrea.

Edensor adalah mimpi dimasa kecil sang tokoh utama-ikal-dalam novel ini. Ikal mendapat informasi desa Edensor dari sebuah buku yang di berikan seorang yang menjadi cinta pertamanya A Ling. sejak itu dia bermimpi suatu saat akan menemukan Edensor di alam nyata. dan mimpi itu menjadi kenyataan ketika dengan kegigihannya Ikal berhasil mendapat biasiswa Uni Eropa ke Universitas Sorborne Prancis, Universitas yang konon pernah membesarkan nama Montesquieu dan Derida itu. Selain Edensor, Prancis adalah mimpi yang di percikan oleh guru sastranya – pak Balian – ketika dia duduk di bangku SMP. menjelang berakhirnya masa kuliah di Sorborne, Profesor pembimbing tesisnya harus pindah ke Inggris, sehingga dia di rekomendasikan pindah ke universitas di Sheffield Inggris, dari sanalah dia menemukan Desa Edensor persis seperti yang di ceritakan dalam bukunya.

memang plot dan isi ceritanya sederhana saja, tak serumit novelnya Samuel Beckett di Waiting for Godot atau Doomsday Book nya Connie Willis yang harus di baca 3 bahkan 4 kali agar mengerti isinya. novel Bang Andrea ini cukup sederhana, renyah, jenaka, dan cukup ‘nakal’. novel ini realis dan banyak mengandung metaphor2 di dalamnya, Bang Andrea berhasil mengemas setiap kisah manjadi sejuk dan renyah dengan polesan gaya bahasa nya yang lugas.

dan di balik cerita yang sederhana itu terdapat pesan dan hikmah yang dalam. kelebihan Bang Andrea yang menonjol adalah melihat segala kejadian dari angelnya sendiri, sehingga dia tidak pernah kekeringan ide juga sangat piawai menyampaikan hikmah tersebut sehingga tidak terkesan menggurui pembacanya. Bisa di bilang dia adalah sintesis dari sastrawan– saintis masa kini, novelnya mengandung nilai sastra sekaligus pengetahuan-pengetahuan sains. dakwah-dakwah ringan pun di selipkannya dengan cermat juga ‘petuah’ untuk petinggi negeri yang cukup tegas tetapi masih terkesan santun.

setiap halaman yang ku baca selalu meledakkan dentuman semangat, dan percikan inspirasi di benakku, aku seperti menemukan letupan energi baru untuk merealisasikan proyek masa depanku, bahkan setiap paragraf yang di tulis meninggalkan euphoria tersendiri.

I bet bahwa novel ini adalah novel pembangun jiwa yang sangat fenomenal, berlatar belakang true story dan improvisasai imaginasi dari pengarangnya yang akan membangkitkan ‘gairah’ pencarian cita-cita bagi setiap pembaca yang memiliki Ambition desire yang kuat.

selain itu menurutku kisah dalam novel2 karya Bang Andrea layak di jadikan acuan pemerintah dalam membuat kebijakan pendidikan, juga seharusnya menyadarkan pemerintah tentang mirisnya kondisi pendidikan di negeri ini terutama di daerah-daerah terpencil.

lebih dari semua itu adalah kekagumanku kepada pribadi penulis yang juga tercermin dari karya2nya yang lain, sebagai seorang anak pedalaman melayu yang telah berhasil menjelajah dunia bermodalkan semangat dan keuletannya tidak membuatnya menanggalkan identitas kediriannya. Dia tetap bangga diri sebagai seorang Indonesia, seorang melayu udik dan seorang Muslim. ini tentu unique jika kita melihat fenomena mahasiswa-mahasiswa negeri kita yang mendapat kesempatan kuliah di Barat tak jarang yang menjadi dis-orientasi, atau West follower sejati.

Rabu, 10 September 2008

~Ayah, My Great Hero ~


Jika kau pernah merasa dunia terbalik, waktu berjalan demikian lambat, atau gaya gravitasi terasa berlipat ganda besarnya hingga hampir menarik tubuhmu ke dasar bumi, maka yakinlah kawan bahwa kau sedang patah hati.

biasanya akan di ikuti dengan irama melodi melankolis, ‘hidup segan mati tak mau’ kemudian berjalan tanpa tujuan, dan mengamati sesuatu tapi tidak melihat apapun, atau bahkan tiba-tiba menangis. sungguh dasyat yang di namakan patah hati ini.

sebagian orang menyangka bahwa patah hati hanya bisa di sebabkan oleh seorang kekasih yang sangat kita cintai yang kemudian pergi begitu saja, tanpa meninggalkan pesan atau malah menikah dengan orang lain, dalam kasus patah hati seperti ini kadang ada yang sampai bunuh diri, atau jadi setengah gila, atau trauma tidak mau kenal lagi yang namanya sosok laki-laki atau perempuan yang punya jenis kelamin yang sama dengan orang yang membuatnya patah hati.

aku tidak ingin bercerita tentang patah hati laiknya kebanyakan konotasi orang ;), tapi aku ingin bercerita tentang patah hati yang paling dasyat yang pernah aku alami dalam hidup aku, patah hati yang sempat membuat aku ‘mati’ beberapa bulan, patah hati yang sempat membuatku linglung tak mengenali diri, juga membuatku menangis berhari-hari.

hari itu adalah 11 september 2001, bersamaan dengan runtuhnya lambang keangkuhan negeri paman Sam. Saat wajah Bus garang penuh amarah dengan jargon “Join with us or against Us” dan manabuh genderang perang kepada yang dia tuduh sebagai “Teroris” . saat itu George W Bus tidak bisa menahan otak Amigdalanya yang mungkin memang tidak tebiasa untuk menahan emosi, langsung memuntahkan segala isi kemarahannya, maka saat itu juga bagian otak yang tersembunyi di balik system limbic – Amigdalaku - pun mengalahkan otak rasionalku bahkan sampai berbulan-bulan.

kau tau kenapa kawan? hari itu adalah awal bloody days bagiku karena hari itu aku kehilangan seorang yang sangat aku cintai seumur hidupku, seorang yang sangat berjasa bagi exsistensiku di bumi ini, seorang yang telah berkorban untukku hingga cucuran darah dan keringatnya, seorang yang tidak sekalipun pernah bersikap kasar padaku, seorang hero ku ketika aku dalam kesulitan. dialah ayahku. dan aku kehilangan bukan hanya untuk sehari-dua hari tapi untuk selama-lamanya.

berita itu begitu datang mengejutkan, aku sama sekali tidak di beri kesempatan merawat ayahku ketika beliau sakit bahkan aku tidak di beri kesempatan untuk melihatnya terakhir kali. kasih sayang kakakku yang tidak ingin membuatku sedih ketika ayah sakit sehingga tidak memberitahuku justru berbalik menjadi sesuatu yang sangat aku sesalkan saat itu.

***
aku terkulai lemas di samping gundukan tanah merah itu, aku hanya bisa menatap bunga-bunga yang mulai layu di atas makan itu, ku lihat Plumeria pun menari lesu. aku diam seribu bahasa, tak sanggup aku berkata. ingin sekali aku membongkar tanah merah itu,memeluknya dan mengajaknya pulang. setengah mati aku menahan agar airmata tidak tumpah, aku berhasil. tapi aku tahu saat itu bukan mataku yang menagis, tapi hatiku yang berdarah bahkan separuh jiwaku seakan terbang bersama hilangnya sosok sederhana yang amat kucinta itu. aku ingin sekali mengatakan kepadanya dengan bibirku “ayah aku mencintaimu”. tapi ribuan kalipun kata itu tak akan mendapat jawaban lagi, ayahku hanya bisa menatapku tetapi tidak akan bisa lagi berbincang denganku, ayahku tak bisa lagi aku peluk, atau ku cium tangannya.

tiga hari bloody days itu ku lewati di kampung halaman ku, tempat ayahku di makamkan, setelah itu aku kembali ke Jakarta, karena ijin kerja ku hanya 4 hari. dan di Jakarta ‘puncak’ Bloody days itu aku lalui di tengah kesendirianku dan hiruk pikuk kota, saat itulah aku merasa jauh lebih sedih dari ketika aku masih di kampung halamanku. aku kehilangan semangat hidupku, aku kehilangan arti duniaku, aku bagaikan mayat hidup yang berjalan tanpa perasaan, yang menatap tanpa arti yang berkata tanpa makna. aku bertarung dengan rasa sedih dan bersalah yang sangat besar dalam hatiku, ditengah kesedirianku aku tidak perduli lagi dengan diriku.

untung saja kondisi parah ini hanya berlangsung sekitar 5 bulan, karena sahabat2 ku, juga dukungan keluarga akhirnya aku mulai ‘hidup’ kembali. tapi tahukah kawan inilah pengalaman paling dasyat yang penah ku alami dalam hidupku. pengalaman patah hati ku

***
kawan, kawan, tahu kah kenapa aku sangat terpukul dengan kepergian ayahku. Ayah meninggal saat aku tidak menjenguknya selama satu tahun. saat itu umurku 20 tahun, aku adalah jiwa keras yang penuh dengan mimpi-mimpi. aku adalah jiwa petualang yang sarat dendam sebagai korban broken home, namun aku juga gadis mandiri, yang penuh semangat dengan segala ambisiku. untuk itulah aku di Jakarta. aku berpisah dengan ayahku. perasaan sedih yang sangat dalam itu karena rasa bersalah di hatiku karena belum bisa berbakti padanya, bahkan banyak kesalahan yang belum sempat aku meminta maaf padanya.

aku tidak ingin memperpanjang cerita ini Karena hanya kan mengalirkan anak sungai di telaga mataku, kenapa aku baru tergerak menuliskan sekarang? semalam di sebuah station radio,di sebuah acara ada seorang pendengar yang menceritakan kisah yang hampir sama persis dengan ceritaku, hingga aku jadi teringat kisah ini dan ingin menuliskan hikmah kejadian ini hari ini.

karena yang terpenting dari sebuah kejadian adalah menarik hikmah, ibrah atau pelajaran dari nya:

hikmah yang pertama: percayalah bahwa hidup dan mati sungguh di luar dugaan kita, sama sekali kita tidak bisa memprediksinya, hingga setiap saat siapkan diri tuk menghadapi kematian juga siapkan diri menerima kematian orang-orang yang kita kasihi, ayahku meninggal di usia yang relative muda, ayahku juga sangat jarang sakit. bahkan meninggal ketika baru kedua kalinya beliau mengalami sakit serius, itulah kenapa aku sangat Syok karena aku tidak pernah mempersiapkan diri untuk ini disamping itu aku di hantam kejadian ini dengan kondisi keimananku yang masih ‘seadanya’

hikmah kedua: jangan sampai sia-siakan atau menyakiti orang tua kita, ketika dia masih ada sebisa mungkin luangkan waktu khusus untuk mengunjunginya atau paling tidak tetap berkomunikasi dengannya,seberapapun jauhnya kita darinya. karena kita baru akan sangat menyesal ketika tidak bisa lagi mengunjunginya, mendengar suaranya, menatap wajahnya atau mencium tangannya

hikmah ketiga: semangat adalah hal yang paling penting dalam hidup ini, ketika aku ‘patah hati’ selama bebrapa bulan, aku seperti tidak punya kehidupan, aku tak ingin melakukan apa saja, dan semua terasa tak berarti dalam hidupku. namun seorang sahabat mengingatkan aku akan cita-citaku, dan memberiku semangat hingga aku bertekad sejak itu aku harus bangkit demi ayahku.

terakhir aku ingin menuliskan bait lagu ini, untuk Almarhum Ayahku tercinta, semoga Ayah damai disisi-Nya,dan semoga kelak Allah mempertemukan aku dengannya si syurga-Nya. Amiin


untuk ayah tercinta
aku ingin bernyanyi
walau airmata dipipiku

Ayah..dengarkanlah
aku ingin berjumpa
walau hanya dalam
Mimpi…

Senin, 08 September 2008

~ Just About ~

kawan, pernah mengalami kejadian yang membuatmu begitu terkejut, atau takut hingga badanmu gemetaran? aku pernah dan itulah ceritaku hari ini

hari ini aku berangkat kerja jam 6.40, seperti biasa aku menunggu bus 602 lewat di Jl.Raya Mampang prapatan, tidak sampai sepuluh menit bus yang ku tunggu lewat, namun malang bus itu hampir saja oleng ke sisi sebelah kiri karena saking penuh dengan penumpang yang berdesakan bak pepes teri manusia di dalamnya (hehe) hingga tubuhku yang kecil ini pun tidak bisa nyangkut lagi di satu sisinya, aku harus merelakan bus itu meninggalkan aku, dan untuk menunggu bus dengan jurusan yang sama bisa sampai 30 menit lagi, artinya aku akan sangat terlambat sampai ke kantor. alhasil aku ambil alternative jalan lain, yaitu melalui Blok M walau harus ganti bus 2 kali. tapi armada bus arah ini jauh lebih banyak, sehingga kalaupun terlambat ga akan terlalu lama.

aku naik Metro 75 arah blok M, pas sampai samping mabes POLRI aku turun untuk ganti bus kopaja 19 Jurusan tanah Abang. seperti biasa sebelum lampu merah antrian kendaraan berbuntut panjang ke belakang, dan metro yang ku tumpangipun di urutan belakang, aku langsung turun dan nyebrang agar lebih cepat. ketika aku sedang melenggang tenang menyebrang di antara mobil-mobil yang sudah berhenti di sisi jalan, ada celah sempit namun cukup untuk satu motor, mungkin karena aku buru-buru juga terhalang mobil aku tidak melihat ada motor yang masih melaju kencang di belakang, hingga ketika aku menyebragi celah itu hampir saja motor tadi menyambar tubuhku, stang motor itu hanya beberapa senti saja dari badanku. aku terlonjak kaget istiqfar dan dzikir reflek membuatku seperti orang sedang meracau. badan ku gemetar karena kejadian itu, kaget, takut dsb. tapi tidak berhenti sampai disitu, karena aku harus menyebrag tuk kedua kalinya di depan Mabes sebelum menunggu Kopaja 19, aku nyebrang memang sebelum lampu merah, tetapi karena kendaraan padat, para pejalan kaki memang biasa menyebrang di kondisi seperti itu dengan satu alasan tentunya “mengejar waktu” hampir sama dengan kejadian sebelumnya ketika aku hampir sampai di sisi jalan ada ruang sempit banget di pinggiran sisi jalan, aku tidak melihat ada motor dari belakang karena terhalang sedan, ketika aku melangkah hampir saja sebuah motor Tiger, menyambar tubuhku lagi, aku kaget bukan kepalang. badanku tambah gemetar saking kagetnya. aku beristiqfar berkali-kali tapi sampai kantor badanku masih gemetaran.

kawan taukah kau apa hikmah di balik semua ini? ketidakpatuhan pada peraturan bisa membawa bencana. pelajaran simple tetapi bisa di aplikasikan di seluruh spectrum kehidupan ini. aku memang bukan warga Negara yang patuh ternyata, terutama dalam hal berlalu lintas, setiap jalan persimpangan atau perempatan jalan selalu ada tanda jalur untuk menyebrang, biasanya garis2 hitam-putih di situ lah tanda aman meyebrang selain lampu merah tentunya, tetapi karena berbagai keadaan tadi aku melanggarnya bahkan dua kali, (ini baru yang aku sadari..hiks). seandaniya aku menyebrang di tempat seharusnya, kejadianku tadi bisa di hindari, alhamdulillah Allah masih menyelamatkan aku terhindar dari dua kecelakaan yang hampir saja terjadi. seandianya itu terjdi tentunya aku tidak bisa menyalahkan takdir karena semua di bawah usahaku yang tidak maksimal bahkan teledor. mudah2an kedepan bisa menjadi warga Negara yang lebih patuh dalam berlalu lintas :)

Rabu, 03 September 2008

~ Britzone 2 ~

The sun was shining and it’s a lovely day when I attended the second meeting of My English Speaking Club. I dropped into the class when Farhan and Prass were explaining a game before the members. Quite at loss in a second, to get involve in the class activity coz of my lateness, but in another seconds I had been with Instructors’ advice to doing with a simple game given that asked us to choose 5 pictures we prefer to and discussed it with our partner, Yanti was my partner that day, and it’s kind of an ice breaking session which just took a minute.

In the second session we jumped to a psychological test to knowing our willingness to study English. It’s quite interesting however, from my score of the test an interpretation said that actually I love English but haven’t really struggle for it yet, so I need to make a strategy and intensive study if I wanna be a good learner. Hmm…good advice for such ‘jumping-bug’ learner like me (hehe)

Then we went to the third session, we’re divided into 3 groups with 6-8 in each group. We got 5 pieces of pictures that must be arranged into a story. It’s a little bit wasting time when dealing with the theme of the story, because each of us in the group had different Ideas about the story going to be created. We also found difficulties coz there’s no similar face in the pictures given. Finally we decided that the most important are the theme and the story flowing, nothing to do with the different faces for each characters. Then, our group made a story about Juvenile delinquency - Drug Abuse - and luckily, we could make the story flowing succinctly and didn’t raise any criticisms.

Then it was rather alluring session when we heard stories from other groups. Ali’s Group picked “Tukul Presidential Campaign” as their Theme. Even though we could create a story in ‘a dreaming country’, anyway the story stimulated me to criticize the theme. I said that promoting Tukul to be a president is a case that doesn’t make sense at all and rather rumbling, related to his background, and experience. They came no surprise on my criticism and finally I could grasp the Idea that it’s a mere cynical story made to satirizing the political condition today when many actors or actresses turn to be Politicians.

Then the third groups told the story about Brad Pitt’s Advertisement Company which engages with the tobacco manufacturing to make the odd but beautiful ads for their products. They came to an end to make a curly haired woman with improper-smoked cigarette in her lip to be their fabulous Ads, and this theme also raised many criticisms related to the prevailing law regard to Cigarette Ads, locally and internationally. Then we ‘wandered’ in law sphere discussion for a while.

Then we arrived to the closing part, and quite surprised by an impressive agenda for next Saturday, that we will have an English native speaker – Mr. Brian – as our key note speaker, for ‘in confirmation’ theme.


Senin, 01 September 2008

~ Kuper juge Neh ~

Diary,

aku baru saja berlari-lari kecil di depan perempatan Patung Pemuda setealh turun dari Kopaja, menuju depan bangunan Deplu. lalu lintas ramai sekali sore itu, akhirnya aku sampai juga di depan bangunan Deplu, di depan gedung Caraka Loka. hari itu aku ingin menemui Hanara untuk berkunjung ke kostnya sekalian mengantar Camera. sehingga sesampai di tempat aku langsung call dia, dan dia bilang akan jemput aku.

aku berdiri di depan bangunan caraka loka sambil menikmati pemandangan di seberangnya, pemandangan indah kota Jakarta di malam hari, jujur saja sepuluh tahun di Jakarta baru kali ini aku berdiri di situ, biasanya cuma numpang lewat di atas kopaja. tapi malam itu aku baru sadar benar bahwa Jakarta di malam hari memang indah bak sang bunga desa yang sedang bersolek, cantik bersinar. aku masih menikmati indah lampu berkelip, aku pandangi gedung STC, dan Senayan City yang tampak megah dari luar.

O ya…aku perlu beri tahu sesuatu Dy, aku terkadang suka menyendiri menikmati pemandangan, dan seakan berbicara sendiri dengan pemandangan yang aku lihat, tapi biasanya aku suka dengan pemandangan yang alami seperti gunung, laut, atau pemandangan2 natural lainnya. aku seperti menemukan ketenangan ketika menikmati karya-karya Allah yang maha Indah itu, kadang aku berbicara takjub sendiri, kadang aku berteriak mengelurkan uneg-unegku ketika hati sedang galau. dan malam ini ternyata aku juga terpaku dengan keindahan pesona malam, duhai..apakah aku telah pindah ke lain hati? J, tapi tenang Dy, hal itu tidak terjadi, ketika aku mengamati bangunan-bangunan itu apa yang aku fikirkan berbeda dengan ketika aku mengamati gunung atau laut yang indah dan tenang. banyak hal berkecamuk yang sulit aku ceritakan seperti rangkaian rumus Matrix di film the Matrix (hehe) atau seperti bingungnya Susan sang Cryptographer memecahkan Digital Code di Novelnya Dan Brown. tapi tidak, sepertinya aku sedang merenungi kata-kata Mahatma Gandhi dalam salah satu kutipan yang aku baca “aku bisa belajar bahkan dari anak kecil yang sedang menyusu”. Then, apa yang aku pelajari dari gedung-gedung mewah itu? Hmm..tentu banyak hal, dari arsitekturnya, trus aku ingat sang penemu lampu-lampu indah itu pak Edison yang sukses mencetak ‘kenangan terindah’ sepanjang sejarah, atau aku juga membayangkan kehidupan penghuni bangunan itu apa mungkin seperti di sinetron-sinetron Indonesia??(Hm..ga selalu Dunk…)

hampir setengah jam aku menunggu, aku mulai berfikir kira2 di mana kost Hanara, koq sampai sedemikian lama membuatku menunggu. aku coba telp dan tidak di angkat, dan akhirnya Hanara telp balik menanyakan posisiku. aku bilang selengkap-lengkapnya, tentu saja tanpa no RT/RW karena ga sempat Tanya sama pak satpam (hehehe). dan Hanara bingung tidak tahu bangunan-bangunan yang aku sebutkan. Wajar…! dia belum sebulan di Jakarta,berikut kata hatiku. namun akhirnya dia meyakinkan aku “Kakak di Deplu Pejambon khan?” Hah?? aku bengong bak sapi ompong. Deplu Pejambon?? iya bukan ya.?? masih menerima telp di Hp aku menghampiri pak Security yang jaga malam itu. “Oh ini bukan Deplu Pejambon Dek, ini Caraka Loka Diklatnya, klo yang di Pejambon itu dekat gambir”

“Plak…!!!” aku tempeleng sendiri kening ku, kenapa aku ga tanya-tanya dulu di mana Deplu Pejambon?? aku yakin banget klo Deplu ya satu-satunya yang di depanku ini, karena dua tahun yang lalu aku pernah kesini karena tugas dari kantor, tapi ternyata?? O my Goodness..!!!, jadi aku salah alamat? Finally aku bilang sama Hanara klo aku salah alamat, sambil tak berhenti mengutuki diri dan sedikit malu tentunya, walau dia justru merasa bersalah. :)

Bayangkan Dy, aku dah hampir 10 tahun di Jakarta tapi aku ga tahu Pejambon? dan lebih Naas lagi ternyata aku ga tahu Deplu, yang aku kira Deplu selama ini adalah tempat Diklatnya Deplu. Oh..kasihannya diriku..ternyata benar klo aku cukup Kuper juga ya..hiks.

aku beranjak meninggalkan tempat itu saat rintik hujan mulai turun lagi, aku merenungi langkahku tadi, pingin ketawa sekaligus kesal.inilah hasil praduga Sok tahu itu hingga aku buang waktu percuma. tapi pasti ada hikmah nya seh (menghibur diri neh)

begitulah...klo sesuatu yang tidak di rencana dengan baik, tanpa petunjuk yang lengkap, bahkan asal tebak jadinya ya...Nyasar..!!!

~ Romadhan Mubarak ~


Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akhbar
Terima kasih ya Robb…KAU masih izinkan aku bertemu dengan romadhan tahun ini, semoga aku bisa memanfaatkan momentum ini dengan baik.Amiin