Senin, 29 September 2008

~ La-Tansa ~

kamis sore sebelum pulang kantor aku sempatkan menelpon Nanda sahabatku, tadinya bermaksud ‘menghibur’ khawatir dia masih dalam keadaan berduka. ternyata pas aku telepon, seperti biasa aku pun mendengar keceriaannya. dan dia mengingatkan aku kalau sore itu ada acara buka bersama adek2 Latansa dan teman-teman, aku kaget aku lupa sama sekali karenal Nanda menyampaikan ini memang sudah hampir dua minggu yang lalu, makin yakin aku dengan penyakit ‘amnesia’ ku ini..hiks

tadi pagi pas selepas subuh, tiba2 aku begitu kangen dengan adek2 Latansa. sudah hampir 2 minggu aku tidak bertemu mereka. aku menerawang, tersenyum ingat wajah2 Inocent mereka yang kadang kala menjengkelkan tapi juga mengukir rindu di hatiku. Engkau tahu kawan, salah satu momen bahagia dalam hidupku adalah menatap wajah2 polos mereka. kadang aku mencubit pipi mereka dengan gemas ketika mereka menatapku tanpa dosa karena belum juga hafal huruf2 hijaiyah yang sama, atau kadang aku kucek2 rambut mereka ketika bola mata bening mereka mengamati selaksa wajahku…duhai indah teman, indah nian bermain dengan anak-anak ini bahkan saat hatimu gundah akan terlerai dengan aneka polah tingkah mereka.

ada beberapa di antara mereka yang agak dekat dengan aku, yang pertama namanya Dimas umurnya baru menginjak 6 tahun. anak nya pendiam, tapi begitu manja kalau ketemu aku, dia dengan diam-diam akan mendekatiku, menarik bajuku, atau memanggil-manggil namaku, malah antusias meminta no hp ku J..unik. suatu hari Ibunya cerita kalau dia sering bandel di rumah, tidak mau belajar atau kadang membantah kalau di nasehati sama Ibunya, setiap kali ibunya mengancam akan memberi tahuku kalau dia nakal baru dia nurut, padahal tak pernah aku pengaruhi dia kawan..percayalah..!! ;).

satunya lagi namanya Evi, masih kecil juga mungkin baru 5 tahun usianya, anaknya manis, tapi cukup ‘bandel’ agak hiperaktive dan sering bertingkah beda dengan temannya. tapi aku senang kalau dia lagi mau belajar dengan aku. dia sering senyum2 menatap wajahku tanpa dosa saat dia ga kesulitan membaca huruf2 di hadapannya. saat itulah aku sering cubit pipinya atau kucek rambutnya.

terakhir ketemu mereka hampir dua minggu yang lalu di acara buka bersama di gedung ESQ, waktu itu Dimas dan Evi sempat ‘memperebutkan’ aku hehe. berebut duduk di pangkuanku sambil mengatakan “ini guruku”. tahukah kawan? aku bahagia sekali mendengar kata itu. ternyata itulah salah satu kebahagiaan immaterial yang di peroleh seorang guru. padahal aku hanya guru bantu yang datang saat waktuku luang. tapi aku sungguh bahagia di anggap mereka sebagai ‘guru’.

yah..itulah kawan kerinduanku hari ini, sungguh aku bersyukur dengan kesempatan bertemu wajah-wajah inocent itu. bersyukur bisa membelai rambut mereka, bersyukur bisa mencubit pipi mereka..bersyukur dengan kerinduanku pada mereka..

Tidak ada komentar: