Senin, 14 April 2008

Toward the future

Dalam sebuah perjalanan hidup cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan. Adakalanya kita mesti berjuang, serta belajar menyikapi segala rahasia dalam kehidupan.

perjalanaan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap langkah kita. Setiap tapak langkah kita, setiap hembusan nafas, detak jantung, dari siang menuju malam. Semua menuju titik yang sama. Kesempurnaan.

Setiap insan mempunyai hak yang sama atas waktu. Tidak ada seorangpun melebihi dari yang lain. Namun tak jarang setiap kita berbeda dalam mensikapinya. Ada yang berjuang untuk melewati dengan membunuh waktu. Tidak pula yang sedikit yang merasakan sempitnya kesempatan yang ia punya.

Apa rahasia terbesar dalam hidup ini? Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.

Ketika orang lain berbicara sejuta bahasa, tetaplah bekerja. Cangkul-lah sawah itu dan taburi benih. Ketika orang lain berdiam tak tahu harus berkata apa, teruskan kerja anda. Siangi dan airi putik-putik yang baru bertunas itu. Ketika orang lain saling tuding, saling hunus, bekerjalah dalam istirahat anda. Senandungkan serinai pengundang angin dan gerimis. Ketika orang lain terlelap dalam tidurnya nyenyak mereka, jangan putuskan kerja anda. Bekerjalah dengan doa dan harapan, ”semoga ikhtiar ini menjadi keabaikan bagi segenap semesta”. Maka, ketika orang lain tergugah dari peraduannya, ajaklahmereka untuk mengangkat sabit memungut panen yang telah masak. Bila mereka tak jua berkenan, jangan kecil hati. Terus adan tetaplah bekerja. Bekerja, karena itulah yang semestinya kita kerjakan.

Apapun yang terjadi di muka bumi, sang mentari tak berhenti sedetikpun dari kerja, mengipasi tungku pembakaran raksasanya, menebarkan kehangatan ke seluruh galaksi. Maka tak ada alasan yang lebih baik untuk keberadaan kita di sini, selain bekerja mengubah energi hangat matahari menjadi kebaikan semesta.

Bila anda mencari alasan untuk sebuah kegagalan, anda bisa temukan berjuta-juta alasan dengan mudah. Namun alasan tetaplah alasan. Ia takkan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. Kerapkali alasan serupa dengan pengingkaran pada diri sendiri. Semakin banyak menumpuk alasan, semakin besar pengingkaran pada diri sendiri. Ini menjauhkan anda dari keberhasilan, sekaligus melemahkan kekuatan diri sendiri. Berhentilah mencari sesuatu alasan untuk menutupi kegagalan. Mulailah bertindak untuk meraih keberhasilan.

Belajarlah dari penambang yang terus tekun mencari emas. Di timbanya berliter-liter tanah keruh dari sungai. Ia saring lumpur dari pasir, ia sisir pasir dari logam. Tak jemu ia lakukan hingga tampaklah butiran emas berkilauan. Begitulah semestinya anda memperlakukan kegagalan. Keaggalan itu seperti pasir keruh yang menyembunyikan emas. Bila anda terus berusaha, tekun mencari perbaikan di sela-sela kerumitan, serta berani menyingkirkan alasan-alasan, maka anda akan menemukan cahaya kesempatan. Hanya mencari alasan sama saja dengan membuang pasir dan semua emas yang ada di dalam nya.

***

Look! Look at your feet
This the road you walk
Look! Look at ahead of you
That is your future
My mother gave me so much kindness
Embarace love and walk ,said over and over at that time I wass still immature
I didn’t understand her meaning
She held my hand
And walked with me
Our dreams are always high in the sky
It’s scary that they might not come true
But we still continue to chase them
Because it’s our story
We don’t have to give up
When I was unsure she held my hand
And walked with me
There were times when I hated that kindness
When separated from my mother I couldn’t be obedient
Look! Look at your feet
This the road you walk
Look! Look at ahead of you
That is your future

Sumber: di kutip dari buletin gamada

Tidak ada komentar: