Senin, 25 Agustus 2008

~ My English Club ~

Gagasanku untuk membentuk English study Club bersama alumni seangakatanku memang belum terwujud, tapi kemarin hari sabtu 23 Agustus, menjadi hari yang cukup menyenangkan bagi ku, karena aku menemukan English Club (EC) di Perpustakaan Diknas yang dulunya British Council, Club di beri nama BritZone.

berawal dari kegelisahan ku mencari komunitas English demi menumpahkan kerinduan akan dunia akademik yang pernah aku terlantarkan, sahabatku Yunita, memberikan Informasi tentang sebuah Club di Perpustakaan Diknas. walau sebulan lebih setelah aku terima informasi ini aku baru bisa mencari tahu tentang hal itu.

rencana awal aku ke diknas sama Elaine teman kuliahku, tapi karena suatu hal dia tidak jadi pergi, So akhirnya aku pergi sendiri, sesampai di Perpustakaan baru jam 10.30, aku langsung Tanya CS nya ttg EC tadi, dan dia bilang mulai jam 11.00 sampai jam 13.00. So aku luangkan waktu untuk masuk perpustakaan. dan aku seperti menemukan Syurga membacaku, senang dengan berbagai literaturenya. sebenernya ini bukan kali pertama aku kesana, dulu waktu proses skripsi aku harus bolak-balik kesana untuk mencari bahan skripsi, tetapi semenjak skripsi selesai,selesai juga kegiatan mengunjungi Perpus ini. dan kemarin seperti menumpahkan kerinduan yang begitu dalam, baru masuk Perpus, aku sudah bertemu Foreigner yang sedang berbicara sesama pengunjung, walau seharusnya menggangu justru seakan mengalirkan suasana akademik dari apa yang aku dengar, aku seakan sedang berada di kelas Mam Wulan atau pak Joe dua tahun yang lalu.

aku juga menemukan buku-buku menarik diantaranya buku tentang feminismenya – jane Freedman juga buku Nuclear Energy nya Raymond L Muray, yang membuatku juga melayang ke kenangan masa SMP, SMA ku saat aku berkutik dengan rumus Energy Kinetik (Ek: ½ m.v) Energy Potensial (Ep: m.g.h). aku sempat membaca lembaran-lembaran awal buku itu yang mengantarkan aku mengenang cita-cita lama. ternyata rumus-rumus sederhana itu menjadi konsep dasar sebuah reactor Nuklir. (sayangnya aku tidak bisa membawa bukunya pulang karena belum jadi anggotaJ )

***
suara terdengar riuh dari awal masuk kelas, aku memandangi wajah-wajah yang ada di kelas itu yang semuanya belum aku kenal, ada sekitar 30 cewek-cowok yang hadir di ruangan itu dengan jumlah yang cukup balance. acara di awali dengan reading oleh seorang peserta yang kemudian aku kenal namanya Mbak Femmi, lalu beberapa orang membaca bergantian, dengan diselingi diskusi singkat seputar materi bacaan. setelah itu acara di handle oleh seorang moderator yang juga salah satu peserta yang bernama Meutia, sekilas dia memaparkan presentasinya untuk kemudian di bahas perkelompok. peserta di bagi menjadi 6 kelompok masing2 kelompok 5 orang. setiap kelompok membahas 2 pertanyaan yaitu “Effective Methods to Study English and the ways to tackle nervousness when we speak English”.

memang fomat EC ini dibuat lebih fun agar tidak membosankan juga juga temanya cukup ringan agar bisa di ikuti oleh pemula dan aku cukup menikmati manfaat dari diskusi ini paling tidak mengaktive kan kembali Englishku yang sekian lama Pasif dengan menemukan patner tuk cas-cis-cus in English. awalnya aku merasa kaku bahkan harus mengalami slipped tongue beberapa kali ketika berbicara.

acara ini asyik banget karena semua active berbicara, bahkan sering di selingi dengan joke-joke oleh peserta yang ternyata cukup ‘gila’. dalam diskusi itu ada seorang peserta yang memakai teorinya Naom Chomski si bapak Linguistic dengan teori Error Analysis, LAD, juga Leninberg dengan Critical Period.

setelah diskusi ada acara perkenalan dari peserta baru termasuk diriku, suasana tenang saat aku memperkenalkan diri, tetapi jadi riuh ketika sampai di pertanyaan terakhir, Formal Question “What’s your status?” semua menanti jawaban dengan ‘khidmat’, aku berhenti sejenak dan ketika aku jawab I am Married.”Yahhh…!!!” terdengar suara-suara mendesah kecewa (hehehe narsis dikit euy)

anyway, It’s really great to be the member of BritZone EC :)

***
benar suatu frase romantic yang mengatakan bahwa rindu biasanya hadir ketika telah jauh (hehe) begitu juga dengan dunia akademikku. dulu aku begitu cuex dengan dunia akademikku, aku menjalani hanya berdasarkan Rule agar aku lulus. akhirnya ketika aku lulus banyak hal-hal yang hilang, dan banyak hal yang tidak bisa aku ulang. hal ini ternyata juga di alami oleh temanku Lestari dan Elaine, kami sama-sama merindukan dunia akandemik, dimana presentsi, dialog, bahkan debat menjadi salah satu ciri jiwa-jiwa kritis. berawal dari itu aku mengusulkan adanya English study Club yang akan membahas hal-hal yang pernah kami bahas ataupun hal-hal yang punya korelasi dengan dunia akademik kami, seperti pemikiran-pemikiran Great Thinkers, atau karya-karya sastrawan dunia. kami sangat rindu membahas filsafatnya Spinoza, JJ Roseau, Rene Decartes, Hobbes Leviathan, Emmanuel Kant atau membaca karya-karya Charles Dicken, Robert Frost, Rudyat Kippling, Ernest Hemingway, etc. tetapi keinginan ini belum mendapat dukungan dari yang lain, karena kesibukan masing-masing. dan aku tetap berharap suatu saat bisa di realisasikan. semoga..semoga…


Tidak ada komentar: