Kamis, 10 Juli 2008

:: Cinta O..Cinta ::


Jingga..aku lagi sedih neh, kenapa yah hatiku resah gini?
Aku mengalihkan sejenak pandanganku dari layar computer ku, ku lihat Cinta sedang terpekur di tempat tidurku, dengan dua tangan menyangga dagunya.
“Ada apa seh Cin, perasaan sedih mulu, hidup tuh tuk di nikmati, gitu aja koq repot” jawabku cuex sambil meneruskan ketikan data base organisasi yang jadi PR ku untuk besok. “Yee..gitu amat seh, ga usah muna deh pasti kamu juga pernah ngerasain khan? Huh..sok banget seh.” Jawabnya manyun sampai mirip Omas tuh bibir hikhik
“Ya iyalah (sambil menirukan gaya Indi Barend hehe) yang ga ngerasain resah, sedih tuh hanya orang mati, ya namanya hidup tuh penuh warna, ya senang, ya sedih, ya susah, That’s life girl, so Enjoy aja lage..”
“masalahnya bukan gitu Jingga? Masalah ku tambah akut neh”
“Gubragg, mang penyakit getu akut??? Wah harus cepet di obati tuh Cin, ntar aku ga bisa ketemu kamu lagi deh, jangan Cin...Duuh...aku kan masih pingin ketemu sama kamu hehehe” ledekku membuat muka cinta kian bersungut-sungut
’Plizz deh Ngga, aku serius neh..Curhat Dunk”
”Ehm..siap Boss..silakan di mulai pengakuan dosanya... hahaha”
”pernah ga seh kamu suka sama seseorang, Ngga??”
Upsst..serta merta ku alihkan pandanganku ke arah Cinta, wah Gaswat, jangan2 neh anak bener2 dah kena tuh penyakit akut yang namanya Jatuh Cinta, Duh..bakal berabe neh urusan ”masih kasus yang sama ya?”
” ya gitu deh..” jawabnya lirih.
Seiring selesai tugas ketikanku aku pun mendekat ke arah Cinta, ntah sudah berapa lama sahabatku ini terpuruk dalam masalahnya itu, bahkan sudah hampir di titik jenuh aku menasehatinya tapi Nihil, semua hanya comes and goes by gitu aja. Tapi sebenarnya masalah perasaan bukan masalah yang sepele karena ini bisa berimbas ke mana-mana, liat aja penampilan dia tiap hari dah kayak ayam potong, kusem tak bersemangat, maunya bengong melulu. Uhh..separah inikah virus akut yg bernama “love” itu kalau sudah berjangkit hinggá mengalahkan segala nalar logika, Uhh..kalau aku boleh memilih seh, aku ga mau deh terjangkit selama-lamanya..hihii.

***
“Ngga..aku menyukai seseorang..”
“ o ya? Ehm..kayaknya baru ini neh aku dengar tuan puteri jatuh hati, siapakah gerangan pangeran pujaan? Apa susahnya..ya ungkapkan aja ama MR, trus proses trus klo cocok…”
“dengerin dulu..!! jerit Cinta setengah berteriak melihat aku yang nyerocos
”itulah Ngga, aku juga ga ngerti, aku jadi bodoh begini, nalarku seakan ga jalan, logikaku kandas”
“maksud Loe?”
“dia dah punya Istri Ngaa?”
“Hahhh???? Apa Cin?? Aku ga salah denger ya? kamu Ngigau ya Cin?? Tanyaku mlongo seperti sapi ompong, ntah bagai sambaran petir, atau seperti dongeng cinderella (ga nyambung ya?? Biarin Hwekk) yg jelas ini hal yang surprise banget. Bayangin Guys..Cinta tu temen baikku, dia tuh Akhwat and bisa di bilang aktivis, koq bisa-bisanya kejerat sama seorang yang sudah beristri, hinggá aku berimaginasi seistimewa apakah laki-laki itu? Seperti Brad pitt, Keanu Reaves, Tom Cruise atau seperti Sammy Yusuf, atau malah kayak Tukul Arwana Hwekekekeek

“ ceritanya panjang Ngga, awalnya aku hanya berteman di dunia maya, dan aku ga tahu klo dia sudah beristri karena dia memang tidak pernah cerita”
“Yah Cinta…you are too young in this Wild World’’
“iya…aku tau aku salah, bahkan dari awal aku menjalin hubungan teman aja sudah salah, tapi ini bener2 cobaan banget Ngga, dia tuh sahabat yang baik,enak di ajak ngomongnya dan selalu nyambung makanya aku seneng berteman sama dia”
“so you just ignore that it’s not recommended to have such relationship?”
“yup…even aku ga menyadari kalau dia telah bohong sama aku, dan aku juga tak bisa marah ketika dia berterus terang akhirnya“
“then?he knows your feeling?”
“Iya, bahkan berniat tuk taaruf beneran dan menikah”

Sejak itu aku sering memperhatikan Cinta, memang ada hal-hal yang berubah, seperti lagu kesayangannya yang dulu Nasyid, terkadang harus di ganti dengan lagu-lagu Mellonya Melly, malam2 yang biasanya kami lalui dengan tawa kadang harus hilang karena Cinta lebih suka mengunci pintu kamar. Tapi ada juga hal yang positive, aku jadi sering denger cinta menangis tengah malam. Aku dengar ketika dia merintih, memohon kepada Sang Pemilik hati agar di hindarkan dari segala rasanya. Cinta tetap aktiv di berbagai kegiatannya, dan aku cukup salut dalam situasi hati yang ”broken Heart” Cinta selalu mengisi harinya dengan hal yang bermanfaat. Tapi ternyata cobaan itu tak begitu saja berlalu, Cinta adalah type yang idealist, dari awal perkenalanku baru kali ini dia bercerita ketertarikannya pada seorang Ihwan, dan baru kali ini pula aku mendengar dia ingin mengakhiri masa sendirinya itu dengan ihwan pilihan. Tapi benarkah ini yang harus jadi pilihannya??, di balik proses yang tidak murni lagi Cinta mungkin akan melukai banyak orang, Keluarga Ihwan itu juga keluarganya, dan haruskah keputusan itu diambil diatas derita banyak orang demi mempertahankan egoisme pribadi? Di samping kemurnian niat pun telah ternodai. Mungkin bukan lagi karena mencari teman perjuangan seperti yang dia impikan tapi lebih pada mencari penanggung jawab dari perasaan yang dia miliki. O Cinta..dimana kau letakkan Dia dalam keputusanmu?? Mengapa semua begitu mudah meluluhkan ketegaranmu??

***
”Ngga.., apakah aku punya pilihan lain?”
“ tidak Cin, kamu hanya punya dua pilihan..Menikah dengan nya atau lupakan dia”
“bagaimana seandainya aku memutuskan untuk menikah dengannya?,”
“being the second-one?”
“yup, kenapa? toh ga di larang kan?, dalam hal materi dia cukup mapan untuk itu, dan dia juga punya background agama yang baik”
”dan kamu yakin dia bisa adil gitu??? Cinta, kamu ga bisa begitu mudah menggunakan hukum tuk melegalkan keinginanmu, banyak hal yang harus kamu pertimbangkan, sekarang bayangkan kalau kamu dalam posisi istri pertamanya, tiba-tiba suami kamu tertarik sama wanita lain dan ingin menikahinya, apa yang kamu rasakan? Pastinya sakit Cin, ga mudah untuk menerima itu semua, apalagi dengan dalil yang hanya karena suka, Huhh..suatu hal yang tidak adil.”
”tapi ini juga ga adil buatku Ngga?, kamu tau ga Ngga, aku tersiksa dengan semua ini, aku hanya menyimpan perasaanku sendiri, dan aku juga tidak menginginkan perasaan ini ada di hatiku, dia begitu saja hadir hinggá membuatku seperti kehilangan arah, Ngga..ini yang pertama buatku, aku ga mau terus2an zina hati dengan selalu mengingatnya..”
Ku belai rambut Cinta dengan penuh kasih aku mengerti kesedihan yang di rasakannya. ”kamu masih punya banyak pilihan Cin, tapi tidak dengan Istrinya, kamu masih punya banyak waktu untuk menemukan sosok lain yang mungkin jauh lebih baik dari dia, tapi Istrinya hanya punya dua pilihan, menerima dengan rela atau dengan derita.”
”cinta itu tidak egois Cin, dia memahami, dia mengerti, dan dia rela berkorban, itulah cinta sesungguhnya. Yang kamu rasakan mungkin juga cinta tapi yang di balut oleh nafsu dan emosi ingin memiliki” ku saksikan mata air itu mulai memancar dari telaga bening milik Cinta, ku memeluknya erat, tak kubayangkan godaan ini akan menimpa sahabatku yang baik dan selalu aktif di kegiatan social keagamaan ini. Mungkin benar seseorang akan di uji sesuai dengan kadar keimanannya.
”trus, apa yang harus aku lakukan Ngga?, aku benar-benar menyukainya..”
”Cintaku, sayangku negeriku, love-loveku...kamu tuh masih muda, kamu cerdas, kamu cantik, kamu ingin selalu bisa bermanfaat bagi yang lain, jangan biarkan perasaan itu menghancurkan mimpimu, cita-citamu, aku sangat yakin banyak ihwan yang ingin menyandingmu di luar sana, banyak orang yang menanti kepedulianmu. So..open your eyes girl, banyak yang bisa kita cintai di luar sana, mereka yang papa, mereka yang lemah. Bukankah itu yang selalu kau cita-citakan?.” cinta mengangguk perlahan. ”jangan bosan tuk selalu memohon padaNya, agar di hindarkan dari cinta semu, cinta karena keelokan rupa, cinta karena harta dunia, dan cinta yang membuat kita jauh dari-Nya, aku yakin kamu bisa menghadapi semua ini, hanya butuh waktu”
”jadi aku harus menghindrinya Ngga??, aku harus melupakannya?” tanya Cinta dengan wajah bodoh danmemelas
”kecuali kamu mau jadi istri keduanya, dan menancapkan duri di hati istrinya” jawabku lugas
”tapi gimana kalau Istrinya mengijinkan kami menikah?”
”huuh..bandel amat seh neh anak” tak pelak ku cubit pipi Cinta gemas ”mana kamu bisa menembus hatinya yang begitu dalam? Bagaimana kalau ternyata kamu menyebabkan dia sangat menderita? Apa kamu ga akan menyesal nantinya? Kamu pasti ga tega khan Cin, membiarkan orang lain terluka karena kamu?”
”tau ga kenapa, aku sangat ingin kamu mundur?? Karena proses kamu dari awal itu dah ga syar’i, alasanmu pun ga Syar’i, tujuan menikah itu untuk ibadah, mengabdi bukan melampiaskan keinginan semata apalagi dengan memaksakan keadaan seperti itu”

***
Pagi ini ku lihat Cinta tertawa ceria bersama adek-adek di yayasan Latansa. Seperti biasa dia mengajar dan bercanda bersama adek-adek yayasan ini. Itulah Cinta, dia Sangat mencintai anak-anak, dan bercita-cita mempunyai panti asuhan sendiri kelak. Pagi ini ku lihat dia lebih ceria, dan Kabut di matanya perlan-lahan sirna.
“Cin dah pantes tuh jadi Ibu?” Candaku ketika melihatnya sedang bercerita dengan Dinda, adek asuh di yayasan Ibu Ita.
“yee..pantes seh pantes, yang mau di ajak mantesin Belum ada” jawabnya sambil mengedipkan sébelah matanya.
“Hmm…masih mau jadi second wife..?? godaku
“ ga ah…aku banyak merenung akhir2 ini, kamu benar Ngga banyak hal yang bisa ku lakukan dari pada memikirkan perasaan ini, aku begitu bahagia bersama mereka, aku masih punya banyak kebahagiaan selain memilikinya..”
“Hm..bener neh?? klo Istrinya ngijinin gimana? Hahahahah
“Jinggaaaaaaa!!!! Teriak CInta sambil mencubitku.
“ye beneran neh??” tanyaku mendesak
“iya, aku dan dia sudah membuat keputusan tidak bisa meneruskan langkah itu, dan kami juga memutuskan tuk saling menjauh tuk sama-sama melupakan perasaan yang ada dan memperbaiki diri, aku ingin kembali seperti dulu Ngga, kembali ke niat awalku..doakan aku ya..aku benar2 harus berjaung untuk perasaan ini”
“Alhamdulillah, ..Insyaallah aku akan selalau berdoa tuk kebaikan mu because you are my best”
“ eh Cin..coba bayangin deh kalau mereka-merka ini anak-anak mu, tentu kamu akan bahagia banget khan, apalagi kalau suamimu setia dan sayang sama kamu’
“yee..koq aku mulu seh, kamu khan juga Ngga..”
“Stt..dengerin dulu..tapi tiba-tiba suamimu mau menikah lagi …gimana? Hahahhaha. Godaku sambil berlari menghindari dari Bogem Cinta.
“Ngga…udah deh Bantu aku tuk melupakan kisah sedih ini ya..I wanna Back to be I was”
“ok..ok, sorry ya aku hanya ingin kamu bahagia tanpa melukai kebahagiaan orang lain. Ok”
“ok..Thanks ya Ngga, Back me up Plizz”
Ya Robb..perjaungan ini begitu berat, perjuangan tuk menjaga hati dan diri kami, bimbing langkah kami dan hadirlah selalu dalam hati kami hingga kami tidak lagi terlena dalam cinta duniawi semata.

Alzrie

Tidak ada komentar: